Benarkah kebenaran narasi tersebut?
Penjelasan
Dari penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, Rabu (8/4/2020), narasi yang beredar luas di media sosial yang menyebutkan rapid test sebagai modus untuk menghabisi nyawa para ustaz tidak benar.
Faktanya, usulan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum untuk melakukan rapid test terhadap 5.000 ulama di Jawa Barat mempunyai alasan yang mendasar. Ulama dikategorikan sebagai kelompok masyarakat yang sering bertemu banyak orang sehingga perlu menjalani rapid test.
Baca Juga: Nasib UKM Diaspora Indonesia di Amerika saat Pandemi Covid-19
Mengutip dari Fajar.co.id, Uu menjelaskan rencana tersebut juga dipicu hasil rapid test massal yang dilakukan di Jawa Barat dalam waktu sepekan terakhir.
"Rencana itu dipicu hasil rapid test massal di Jabar sepekan terakhir menunjukkan 667 orang terindikasi positif corona, seperti yang terjadi di rumah ibadah Lembang, Bandung dan Stukpa Sukabumi," ungkap Uu.
Pondok pesantren juga berpotensi menjadi kluster baru penularan virus corona. Terlebih para kiai atau sesepuh pondok pesantren sering menerima tamu dan bersalaman dengan para santri.
Kesimpulan
Narasi pesan yang menyebutkan usulan rapid test terhadap 5.000 ulama sebagai modus menghabisi para ulama merupakan informasi tidak benar. Narasi tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan, bisa menimbulkan pemahaman yang salah di masyarakat.
Baca Juga: Waria Mira Ternyata Dibakar Ramai-ramai, Tiga Pelaku Lain Masih Berkeliaran