Hasil Kajiannya Dituding 'Pesanan', BMKG: Kami Ini Bukan Politikus

Selasa, 07 April 2020 | 23:25 WIB
Hasil Kajiannya Dituding 'Pesanan', BMKG: Kami Ini Bukan Politikus
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati - (Suara.com/Putu)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sebagaimana diketahui, BMKG baru saja merilis hasil kajian terkait pengaruh cuaca dan iklim terhadap penyebaran pandemi virus Corona baru Covid-19. Dalam kajian berjudul 'Pengaruh Cuaca dan Iklim Terhadap Penyebaran Covid-19'.

BMKG menyebut bahwa Covid-19 tidak bisa bertahan dalam iklim tropis seperti di Indonesia yang memiliki suhu udara dan kelembaban yang tinggi.

Berdasar hasil kajian BMKG disebutkan kondisi suhu harian umumnya yang ada di Indonesia dan khususnya
Jakarta pada siang hari berkisar 30 derajat celsius atau lebih. BMKG lantas menyimpulkan bahwa Covid-19 di ruang terbuka tidak bisa bertahan lebih dari 30 menit, namun pada sore hingga pagi Covid-19 bisa bertahan lebih lama.

Disisi lain, hasil kajian BMKG juga menyebutkan bahwa temperatur dan kelembapan udara yang tinggi hampir sepanjang hari kurang mendukung virus Covid-19 bertahan di udara terbuka. BMKG juga mengungkapkan bahwa kondisi kelembaban di Jakarta cenderung “lebih lembap” bila dibandingkan dengan kota terjangkit lainnya.

Baca Juga: BMKG Akui Kajian Pengaruh Iklim dan Cuaca Terhadap Covid Masih Belum Final

Hanya saja, belakang diketahui bahwa beberapa literatur yang digunakan BMKG dalam kajian 'Pengaruh Cuaca dan Iklim Terhadap Penyebaran Covid-19' itu belum berstatus final atau peer-reviewed seperti. Misalnya, literatur penelitian dari Miguel B. Araujo dan Babak Naimi serta Dong Chen Jr dan kawan-kawan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI