DPR Minta Kemenkominfo Bikin Aplikasi Gantikan Zoom

Selasa, 07 April 2020 | 22:09 WIB
DPR Minta Kemenkominfo Bikin Aplikasi Gantikan Zoom
Nurul Arifin (Suara.com/Yuliani)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - DPR RI berharap Kementerian Komunikasi dan Informatika dapat membuat aplikasi serupa Zoom, guna memfasilitasi rapat-rapat pemerintahan hingga swasta via konferensi video, pada masa pandemi virus corona covid-19.

Sebab, menurut anggota Komisi I DPR RI Nurul Arifin, bukan tidak mungkin data percakapan dalam pertemuan virtual yang selama ini dilakukan baik pejabat negara maupun masyarakat, dapat bocor ke pihak tertentu.

"Aplikasi Zoom ini tidak aman, bisa ke mana-mana begitu, bisa rembes, bisa didengar, bisa direkam dan sebagainya," ujar Nurul dalam rapat virtual dengan Menkominfo Johnny G. Plate, Selasa (7/4/2020).

Nurul kemudian mempertanyakan apakah Menkominfo Johnny  sempat terpikirkan untuk membuat aplikasi serupa Zoom atau tidak.

Baca Juga: DPR Minta Kominfo Buat Aplikasi Serupa Zoom, Menkominfo: Sedang Dipelajari

Mengingat, dalam paparannya Johnny sempat menyampaikan sejumlah program-program besar yang dibuat dalam menghadapi Covid-19.

"Apakah dari Menkominfo tidak membuat sendiri aplikasi untuk memberikan layanan seperti ini dalam secara temporary lah pak sesuai dengan kebutuhannya begitu. Apakah terpikir begitu? Karena bapak punya program yang sangat besar," kata Nurul.

Politikus Partai Golkar itu memandang penting bagi Indonesia memiliki aplikaai serupa Zoom.

Selain untuk menjaga kerahasiaan data di dalam negeri, aplikasi tersebut nantinya juga dapat dikelola secara mandiri melalui Kemenkominfo.

"Cuma buat kita-kita ini sekarang yang penting kita juga harus punya Zoom ini pak, yang seperti Zoom yang bapak bisa manage sendiri begitu."

Baca Juga: Menkominfo Jamin Kerahasiaan Data Rapat Virtual Pejabat Negara Lewat Zoom

Untuk diketahui, seiring dengan banyaknya pengguna Zoom selama masa pandemi COVID-19, aplikasi video call group ini menyita perhatian.

Bukan saja karena kegunaannya yang bisa mengoneksikan banyak orang dalam satu percakapan video. Sayang, Zoom versi iOS disebut mengirimkan data penggunanya ke Facebook, tanpa sepengetahuan pemilik akun.

Menanggapi masalah terasebut, Zoom menyatakan bahwa saat ini pihaknya telah menghapus fungsi tersebut dan meyakinkan publik bahwa pihaknya tidak menjual data pengguna.

Selain itu, Zoom memperbarui kebijakan privasi di platformnya. Dalam website resmi perusahaan, Chief Legal Officer Zoom Aparna Bawa mengklaim bahwa pihaknya tidak melakukan aktivitas ilegal, termasuk penjualan data pribadi.

"Kami tidak menjual data pribadi Anda, baik para pengguna kalangan bisnis, sekolah, atau individu, kami tidak menjual data kalian," ujar Bawa seperti dikutip laman Ubergizmo, Kamis (2/4/2020).

Bawa melanjutkan, pihak perusahaan hanya mendapatkan data pengguna ketika mereka ingin bermitra dengan Zoom ataupun menghubungi langsung perusahaan.

"Kami tidak menggunakan data yang kami peroleh dari penggunaan Anda atas layanan kami, termasuk pertemuan Anda, untuk iklan apa pun. Kami menggunakan data yang kami peroleh dari Anda ketika Anda mengunjungi situs web pemasaran kami, seperti zoom.us dan zoom.com. Anda memiliki kendali atas pengaturan cookies Anda sendiri ketika mengunjungi situs web pemasaran kami," imbuhnya.

Sebagai penutup, Bawa meyaknikan bahwa Zoom mengenkripsi semua percakapan grup.

Artinya, mereka tidak memantau isi percakapan dalam video yang dilakukan para penggunanya selama pengguna tidak menyimpannya di cloud.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI