Suara.com - Mira, seorang transgender alias transpuan yang tewas setelah dibakar hidup-hidup oleh sekelompok orang misterius di Cilincing, Jakarta Utara ternyata sudah berpuluh-puluh tahun menjadi transgender.
ON (54) sahabat dekat Mira yang juga seorang transpuan, mengatakan, bahwa Mira merupakan transpuan senior di kalangan teman-temannya.
"Puluhan tahun (sudah jadi transpuan) dia termasuk waria senior," kata ON kepada Suara.com, Selasa (7/4/2020).
Untuk itu, sebagai sahabat ON mengaku sangat heran atas kasus yang menimpa Mira yang dituduh mencuri dan dibakar hidup-hidup.
Baca Juga: Sepi Orderan karena Corona, Puluhan Ojol sampai Berebut Penumpang
"Aneh maksudnya (sampai dituduh mencuri dan dibakar)," tutur ON.
Lebih lanjut, ON sebagai kerabat meminta agar para pelaku yang tega membakar Mira secara hidup-hidup itu dihukum seberat-beratnya.
"Semua saya serahkan sama yang berwajib, yang bakarnya itu yang sangat tega kalau pun hanya nakut-nakutin bukan dengan cara yang bahaya," katanya.
"Saya sih minta yang bakarnya ini harus bertanggung jawab," sambungnya.
Sebelumnya, ON juga menjelaskan kronologi saat Mira dibakar hidup-hidup lantaran dituding mencuri.
Baca Juga: Duda Pembunuh Janda Tulis Surat usai Tidur dengan Mayat Korban, Ini Isinya
Menurutnya, insiden tersebut terjadi pada Sabtu, (4/4/2020) malam. Mira sendiri tewas pada Minggu (5/4/2020) siang setelah sempat dibawa ke Rumah Sakit Koja.
"Meninggalnya Minggu pukul 12.00 WIB, dibakarnya Sabtu," kata ON.
ON lantas menuturkan insiden itu bermula ketika ada seorang sopir truk kontainer menuding Mira telah mencuri telepon genggam dan dompet miliknya. Sopir tersebut lantas mendatangi Mira yang tengah berada di sekitar kontrakan di kawasan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.
Mira yang merasa tidak mencuri itu pun membantah tudingan sopir truk kontainer tersebut. Kemudian, sopir truk kontainer tersebut pun menggeledah seisi kontrakan Mira dan tidak menemui barang bukti apapun.
Merasa tidak puas, sopir kontainer tersebut lantas diduga memanggil sekelompok preman yang biasa disebut sebagai bajing loncat alias bajilo untuk menemui Mira. Kemudian mereka pun menjemput Mira dan melakukan aksi pemukulan hingga yang bersangkutan babak-belur.
"Engggak lama kemudian ada yang datang bawa bensin sekitar dua liter. Di situ si Mira itu ditendang, dia jatuh ke aspal, diguyur pakai bensin," ungkap ON.
ON lantas menyebut bahwa orang yang menyiramkan bensin tersebut berjumlah dua orang yang merupakan bajilo. ON yang berada di lokasi pun sempat berupaya menahan aksi tidak manusiawi mereka namun tidak digubris.
Terkait kasus ini, polisi telah menangkap para pelaku yang menganiaya Mira hingga tewas. Kabarnya, kasus itu akan dirilis di Mapolres Metro Jakarta Utara, Rabu (8/4/2020) besok.