Suara.com - Sejumlah pengemudi ojek daring di Stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara, berebut penumpang, Selasa (7/4/2020) petang.
Puluhan pengemudi itu berkumpul di depan pintu masuk stasiun. Jumlah pengemudi bahkan tidak sebanding dengan jumlah pengguna jasa kereta api yang tiba di stasiun.
"Ojek mas," kata Tri, seorang pengemudi kepada pewarta Antara.
Dia mengaku sejak sebulan terakhir sangat sepi penumpang. Biasanya dalam sehari, dia bisa mengantar 10 hingga 15 penumpang.
Baca Juga: Dibakar di Cilincing, Kerabat Sebut Waria Mira Kerap Mejeng saat Malam Hari
"Karena pembatasan akibat virus corona, dapat lima penumpang sehari sudah sangat senang," kata Tri.
Dia menyatakan, untuk mendapatkan penumpang, mereka tidak lagi menunggu orderan melalui aplikasi. Tetapi langsung menawarkan jasa ojek kepada para calon penumpang.
"Nunggu pakai aplikasi, bisa tidak dapat penumpang seharian," ungkap Tri.
Pengemudi lainnya, Risno mulai mengeluhkan sepinya penumpang jasa ojek daring. Sementara kebutuhan keluarga selalu harus tercukupi setiap hari.
"Anak-anak masih kecil, belum cicilan motor yang belum selesai," kata Risno.
Baca Juga: Jejak 'Maling Berandal' Bobol Sekolah, Tulis Kata-kata Kotor di Papan Tulis
Sebelumnya, Head of Public Affairs Grab Indonesia, Tri Sukma Anreianno mengatakan, sebagai penyedia layanan jasa angkutan umum daring (online) akan mematuhi aturan PSBB yang telah disetujui Kementerian Kesehatan di DKI Jakarta untuk memutus penyebaran mata rantai COVID-19.