Pekan lalu, sebuah desas-desus beredar di sosial media bahwa Biya mungkin saja telah tiada. Namun kabar ini langsung dibantah oleh Menteri Komunikasi Rene-Emmanuel Saidi yang menyatakan bahwa Biya akan menjalankan urusan resminya seperti biasa.
Namun, tetap saja tidak ada pernyataan dari sang presiden.
Pada Jum'at (3/4/2020) Maurice Kamto, seorang pemimpin oposisi, menuntut agar presiden segera muncul dalam waktu tujuh hari.
"Jika tidak, rakyat pasti akan melihat kegagalannya," ujar Kamto.
Baca Juga: Komnas HAM Minta Rencana Pengesahan RKUHP di Tengah Pandemi Corona Ditunda
Kamto bahkan mengritik keras bahwa keheningan Biya adalah sebuah tindakan kriminal.
Sementara itu, wakil kepala staf presiden Oswald Baboke membela presiden.
"Waktu Presiden tidak dapat diimprovisasi dan tidak dapat dijabawkan," tulis Baboke melalui media.
Sejauh ini Menteri Kesehatan Anak Muda Kamerun Malachie Manaouda telah menjadi orang utama untuk mengatasi virus corona.
Namun hal ini tak menyurutkan kritik kepada pemerintah, terutama sejak terjadi lonjakan kasus dari 142 menjadi 658 dalam seminggu.
Baca Juga: Jejak 'Maling Berandal' Bobol Sekolah, Tulis Kata-kata Kotor di Papan Tulis
"Komunikai pemerintah lemah, responsnya terlambat, dan beberapa hal tidak dipersiapkan dengan baik," kata Stephane M'Bafou, seorang konsultan manajemen publik dan pemerintahan.