Balas Surat Luhut, Said Didu Menyampaikan 4 Poin Klarifikasi

Selasa, 07 April 2020 | 19:23 WIB
Balas Surat Luhut, Said Didu Menyampaikan 4 Poin Klarifikasi
Muhammad Said Didu - (Twitter/@msaid_didu)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu mengirim surat kepada Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Dalam surat tersebut, Said menyampaikan beberapa klarifikasi.

Surat tertanggal 7 April 2020 ini merupakan balasan surat Luhut pada tanggal 4 April yang lalu.

Melalui unggahan di akun Twitter pribadinya, @msaid_didu, pada Selasa (7/4/2020) Said Didu menunjukkan surat tersebut. Terdapat empat poin yang menjadi klarifikasi Said Didu.

Poin pertama, Said Didu menjelaskan bahwa video yang diunggah dengan judul "Luhut: Uang, Uang dan Uang" pada kanal YouTube M. Said Didu merupakan ulasan analisis prioritas kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19.

Baca Juga: Seluruh Proyek Infrastruktur Berhenti Imbas Corona, Gaji Dijamin Lancar

Said Didu menegaskan, pernyataannya yang menyebut Luhut hanya memikirkan uang, uang dan uang juga termasuk dalam rangkaian analisis tersebut.

Menurutnya, kebijakan pemerintah saat ini lebih mengutamakan kebijakan penyelamatan ekonomi dibandingkan dengan kebijakan mengatasi pandemi virus corona.

Selain itu, Said Didu berpendapat Luhut sebagai menteri lebih mengutamakan kebijakan penyelamatan investasi. Ia juga meluruskan pernyataannya terkait dengan Sapta Marga.

"Pernyataan saya terkait Sapta Marga yang secara jelas saya katakan bahwa 'semoga terbersit kembali sapta marga' merupakan harapan kepada Bapak sebagai Purnawirawan TNI bahwa dengan jiwa sapta marga pasti akan memikirkan rakyat, bangsa dan negara," tulis Said dalam suratnya.

Said Didu memberikan klarifikasi dan membalas surat dari Luhut (Twitter/@msaid_didu)
Said Didu memberikan klarifikasi dan membalas surat dari Luhut (Twitter/@msaid_didu)

Said Didu mengaku tidak ada maksud kepentingan pribadi dalam penyampaian pernyataan tersebut.

Baca Juga: Kasus Positif Corona di RI Tembus 2.700-an, Nasib PON 2020 di Tangan Jokowi

"Keterangan saya tersebut jauh dari kepentingan pribadi dan semata-mata karena panggilan nurani untuk memenuhi kewajiban sebagai anak bangsa dalam membangun sistem kehidupan berbangsa dan ebrnegara yang demokratis," katanya.

Ia berharap dengan surat klarifikasi kepada Luhut ini, pernyataannya dalam video yang dipermasalahkan menjadi lebih jelas.

Beberapa warganet juga memberikan komentar atas surat yang diunggah Said Didu tersebut.

"Biar berimbang, harusnya pak Didu tampilkan juga soal suratnya pak Luhut. Biar publik gak jadi penasaran," tulis salah satu warganet.

Warganet lain berkomentar, "Surat, dibalas dengan surat. Agar maksud dimengerti dengan baik, benar, jelas serta jernih. Semoga segera saling menemukan makna sebenarnya. Salam santun. Sehat selalu untuk kita semua".

Sebelumnya, Said Didu terancam bakal dipolisikan oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Said Didu terancam bakal dipolisikan setelah menyebut, Luhut hanya mementingkan uang daripada memikirkan penanggulangan virus corona Covid-19.

Pernyataan itu disampaikan oleh Said Didu dalam video yang tersebar di YouTube dengan judul "MSD: Luhut hanya pikirkan uang, uang, dan uang."

Pada Jumat (3/4/2020), juru bicara Luhut, Jodi Mahardi memberikan ultimatum kepada Said Didu lewat keterangan tertulis.

Ia mengatakan, jika dalam 2x24 jam yang bersangkutan tidak meminta maaf maka kasus akan dibawa ke jalur hukum.

"Bila dalam 2x24 jam tidak minta maaf, kami akan menempuh jalur hukum sesuai perundang-undangan yang berlaku," kata Jodi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI