Suara.com - Pasangan suami istri di Indonesia banyak yang mengakui kebingungan, apakah mereka dibolehkan berhubungan badan saat pemerintah meminta menjaga jarak fisik guna memutus mata rantai penyebaran virus corona Covid-19.
Sejumlah orang mengklaim hubungan badan tentu saja dilarang, karena dikhawatirkan justru menjadi medium penularan wabah corona. Sementara di lain pihak, terdapat orang yang tak memedulikan hal tersebut.
Dokter Spesialis Andrologi dan Seksologi Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk Heru H Oentoeng akhirnya angkat bicara.
"Aman kalau sama pasangan resminya," kata dokter Heru, Selasa (7/4/2020) seperti diberitakan Antara.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Anies Minta Suami Istri Setop Sementara Hubungan Badan?
Hal senada diungkapkan profesor klinis departemen kebidanan dan ginekologi di David Geffen School of Medicine UCLA, Mark Surrey.
Menurut dia, corona tidak menular langsung dari hubungan seksual karena virus ini ditularkan melalui air liur.
"Virus corona adalah virus pernapasan, dapat ditularkan melalui air liur dan kontak intim Anda, tetapi tidak langsung ditularkan secara genital," tutur dia seperti diberitakan Health.
Faktanya, covid-19 yang disebabkan SARS-CoV-2 bisa menyebar dari kontak langsung orang ke orang berjarak enam kaki atau dua meter melalui droplet yang keluar dari batuk atau bersin.
Di lain sisi, faktor keberadaan pasangan selama corona juga penting. Heru mengatakan, pasangan suami istri yang tinggal serumah dan sama-sama melakukan isolasi diri atau bekerja dari rumah (work from home), tidak terpapar COVID-19 tidak perlu takut berhubungan intim.
Baca Juga: Suami Paksa Istri yang Hamil Hubungan Badan dengan Pria, Disaksikan Anak
"Kalau suami istri hidup serumah sama-sama WFH, tidak kena papar yang lain ngapain takut? Kalau ketularan ya bisa saja terjadi, bukan saat hubungan seksual saja," kata dia.