Suara.com - Avery Slusher, seorang WN Amerika Serikat (AS) mengaku merasa lebih aman saat berada di Asia dibandingkan di negaranya sendiri saat pandemi virus corona. Ia mengeluhkan buruknya sistem pengawasan di bandara di negaranya.
Dialihbahasakan dari New York Post, Selasa (7/4/2020), Slusher yang tinggal di Cincinnati, AS itu baru saja kembali setelah tiga bulan lamanya ia menghabiskan waktu melakukan perjalanan ke sejumlah negara di Asia Tenggara.
Saat tiba di AS, Slusher terkejut dengan lemahnya keamanan bandara di AS. Ia membandingkan dengan keamanan di bandara sejumlah negara Asia Tenggara yang telah ia kunjungi, salah satunya Indonesia.
Slusher sempat mengunjungi beberapa kota di Indonesia seperti Bandung dan Bali. Di sana para penumpang tidak diizinkan menaiki kapal sebelum diperiksa suhu tubuhnya.
Baca Juga: Wajib Dicatat Warga! Begini Tahapan Tes COVID-19 di Puskesmas
"Saya merasa lebih aman di manapun di Asia daripada di AS," kata Slusher.
Selain Indonesia, ia juga menceritakan keamanan di Thailand selama wabah corona. Saat ia melakukan penerbangan domestik Thailand, para petugas terus melakukan pemeriksaan suhu tubuh.
Bahkan, ketika ada orang yang tak mengenakan masker maka akan menjadi pusat perhatian orang banyak. Selain itu, ada banyak tanda pengingat di bandara seperti 'Apakah Anda berkeringat? Apakah Anda batuk? Apakah sulit bernapas?'.
"Di Bangkok, petugas bandara berkeliling mendistribusikan hand sanitizer," ungkapnya.
Berbagai upaya penyaringan yang dilakukan oleh negara-negara itu tak ia temukan di AS. Saat ia kembali ke Los Angeles dalam penerbangan selama 11 jam, ia diberikan formulir pernyataan kesehatan yang harus diisi.
Baca Juga: Viral Ojol Kehujanan Peluk Anak, Sosoknya Viral hingga Dicari Kapolres
Dalam formulir tersebut ada beberapa pertanyaan seperti apakah ia mengalami gejala virus corona dan telah bepergian ke negara-negara terkena dampak corona. Petugas memberi tahu formulir tersebut akan dikumpulkan, penumpang akan diperiksa suhu tubuhnya dan petugas akan memberikan evaluasi kesehatan secara menyeluruh.
"Tetapi formulir itu tidak pernah dikumpulkan dan saya tidak menjalani screening. Saya terkejut," ungkapnya.
Saat Slusher mengatakan kepada agen telah mengunjungi seluruh negara di Asia Tenggara, ia terkejut dengan jawaban yang diberikan oleh petugas.
"Dope! Selamat datang di rumah," kata petugas yang ditirukan oleh Slusher.
Setibanya di Los Angeles, Slysher kembali melakukan penerbangan ke Bandara Internasional Denver kemudian Cincinnati. Saat itu ia tidak mengenakan masker.
Slusher menyebut bandara di sana tidak menerapkan standar dasar screening para penumpang yang telah melakukan perjalanan, terlebih dari negara terdampak corona. Ia berpesan seharusnya bandara menerapkan berbagai prosedur seperti yang diterapkan di negara-negara Asia.
Warga AS Tolak Dipulangkan: Saya Enggak Mau, Trump Lebih Payah dari Jokowi
Seorang Warga Negara Asing (WNA) menolak ajakan Kedutaan Amerika Serikat (AS) untuk kembali ke negara asalnya karena merasa Presiden Amerika Serikat Donald Trump lebih payah dari Jokowi.
Ia mengungkapkan hal itu melalui akun Twitter-nya @JamesJGuild pada hari Minggu (29/3/2020) kemarin.
"Kedutaan AS mengatakan seluruh warga AS diminta pulang sekarang juga. Tidak, terima kasih. Rumah Sakit (RS) di sini mungkin kekurangan sumber daya tetapi setidaknya Jokowi bukan orang payah," demikian tulis @JamesJGuild melalui akun Twitter-nya.
Ia merasa tidak masuk akal apabila negara Amerika dijadikan tempat berlindung dari wabah COVID-19.
"Bagaimana mungkin orang bisa menganggap Amerika-nya Donald Trump sebagai tempat berlindung?" kata @JamesJGuild.