Suara.com - Beberapa pekan ke depan, umat Islam di seluruh dunia menjalani ibadah ramadan dan idul fitri 1441 H. Ibadah kali ini akan berbeda dengan ibadah ramadan sebelumnya, karena mayoritas masyarakat dunia sedang menghadapi pandemi wabah virus corona atau sering disebut Covid-19.
Di Indonesia, Kementerian Agama telah menerbitkan surat edaran terkait dengan panduan bagi umat muslim Indonesia beribadah saat ramadan nanti. Seperti tarawih, tadarus Al-quran, buka puasa dilakukan di rumah, hingga meniadakan Salat Idul Fitri di masjid, musala maupun di lapangan.
Menteri Agama Fahrur Razi mengatakan, Surat Edaran ini dimaksudkan untuk memberikan panduan beribadah yang sejalan dengan Syariat Islam sekaligus mencegah, mengurangi penyebaran, dan melindungi pegawai serta masyarakat muslim di Indonesia dari risiko Covid-19.
"Selain terkait pelaksanaan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, edaran ini juga mengatur tentang panduan pengumpulan dan penyaluran zakat," kata Menteri Agama
Baca Juga: Panduan Beribadah di Tengah Corona, Edaran Kemenag: Salat Tarawih di Rumah
Ada 15 poin panduan teknis ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1441 H. Berikut ini panduan lengkap yang tertuang dalam Surat Edaran No 6 tahun 2020:
1. Umat Islam diwajibkan menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan dengan baik berdasarkan ketentuan fikih ibadah.
2. Sahur dan buka puasa dilakukan oleh individu atau keluarga inti, tidak perlu sahur on the road atau ifthar jama’i (buka puasa bersama).
3. Salat Tarawih dilakukan secara individual atau berjamaah bersama keluarga inti di rumah;
4. Tilawah atau tadarus Al-Qur’an dilakukan di rumah masing-masing berdasarkan perintah Rasulullah SAW untuk menyinari rumah dengan tilawah Al-Qur’an;
Baca Juga: Sidang Isbat Puasa Ramadan 1441 H Dilakukan Jarak Jauh
5. Buka puasa bersama baik dilaksanakan di lembaga pemerintahan, lembaga swasta, masjid maupun musala ditiadakan;