Mereka minta pemerintah pusat membangun rumah sakit sebagai kompensasi polemik karantina WNI dari Wuhan, pusat virus corona.
Abdul Hamid mengatakan keterlambatan informasi dari pusat ke Natuna soal penunjukkan lokasi karantina harus diimbangi dengan peningkatan dan pembangunan fasilitas rumah sakit di Natuna.
Abdul juga menyebut aksi penolakan warganya pada saat itu bukan karena tidak cinta dengan saudara WNI dari Wuhan melainkan lebih kepada kecemasan masyarakat karena fasilitas kesehatan di Natuna belum canggih.
Baca Juga: Desa di Natuna Siapkan Gedung SMP untuk Karantina Warganya yang Mudik