Wanita 'Korban Lockdown': Saya Dikarantina Bersama Orang yang Menyiksa Saya

Dany Garjito Suara.Com
Selasa, 07 April 2020 | 07:35 WIB
Wanita 'Korban Lockdown': Saya Dikarantina Bersama Orang yang Menyiksa Saya
Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kebijakan lockdown membuat seorang perempuan harus tinggal satu atap bersama orang yang menyiksanya.

Diberitakan BBC News Indonesia -- Jaringan Suara.com, saat dunia memusatkan perhatian pada karantina wilayah dan 'lockdown', muncul kekhawatiran terkait dengan para korban kekerasan rumah tangga (KDRT) yang tinggal bersama penyiksanya atau orang yang melecehkan, karena mereka bisa menjadi korban terselubung dari wabah ini.

Di Inggris, panggilan telepon ke layanan darurat KDRT meningkat 65% pada akhir minggu, demikian dilaporkan komisaris KDRT Inggris dan Wales.

Sementara itu, PBB memperingatkan bahwa perempuan di negara-negara yang lebih miskin dan yang tinggal di rumah kecil, kemungkinan tidak memiliki sarana untuk melaporkan KDRT.

Baca Juga: Viral usai Main Tiktok, Sekeluarga Pasien Corona Covid-19 Dinyatakan Sembuh

BBC berbicara dengan seorang perempuan Asia yang saat ini dikarantina wilayah dengan laki-laki yang menyiksanya.

Geeta, India

Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan. (Shutterstock)
Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan. (Shutterstock)

Wawancara ini dilakukan satu hari sebelum India menyatakan karantina wilayah selama 21 hari pada tanggal 24 Maret untuk mencegah penyebaran virus corona.

Saat Geeta bangun pada jam lima pagi, suaminya, Vijay, tergeletak di sampingnya di lantai. Dia mendengkur dengan keras.

Malam sebelumnya dia pulang dalam keadaan mabuk dan marah-marah.

Baca Juga: Meski Sudah Lockdown, India Catat 100 Kematian karena Corona Covid-19

Wabah virus corona menyebabkan lebih sedikit orang yang menggunakan sarana transportasi umum, sehingga sebagai pengemudi becak atau autowallah, pemasukan harian Vijay turun dari 1.500 rupee atau Rp 326.000 menjadi 700 rupee atau Rp 152.000.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI