Bangkai Anak Gajah Ditemukan di Hutan Produksi Kawasan Aceh Timur

Chandra Iswinarno Suara.Com
Selasa, 07 April 2020 | 04:00 WIB
Bangkai Anak Gajah Ditemukan di Hutan Produksi Kawasan Aceh Timur
Lokasi temuan bangkai anak gajah yang tewas di Aceh Timur. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seekor anak gajah ditemukan menjadi bangkai di Kawasan Peunaroen Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh. Penemuan bangkai tersebut dilaporkan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh dari warga setempat.

"Bangkai anak gajah tersebut ditemukan di kawasan hutan produksi," kata Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto seperti dilansir Antara di Banda Aceh, Senin (6/4/2020).

Agus menyebut hutan produksi yang menjadi tempat penemuan bangkai anak gajah tersebut berada di sekitar Dusun Kerung Baung, Gampong Peunaroen Lama, Kecamatan Peunaroen, Aceh Timur. Dia mengatakan kondisi bangkai anak gajah tersebut sudah membusuk.

Anak gajah tersebut diperkirakan berumur 1,5 tahun dan diperkirakan mati sekitar sebulan lalu. Dia juga menambahkan tidak ditemukan benda atau tanda mencurigakan di sekitar penemuan bangkai yang menyebabkan kematian anak gajah tersebut.

Baca Juga: Kabar Bahagia! Seekor Anak Gajah Lucu Lahir di Gembira Loka Zoo

Namun, penyebab kematian anak gajah tersebut belum bisa dipastikan.

"Kami terus berkoordinasi dengan kepolisian terkait proses penanganan kematian anak gajah tersebut," kata Agus Arianto menyebutkan.

Dia juga menegaskan, Gajah Sumatra merupakan satwa liar yang dilindungi. Berdasarkan data organisasi konservasi alam dunia, IUCN, Gajah Sumatra hanya ditemukan di Pulau Sumatra.

Satwa tersebut masuk spesies terancam kritis dan berisiko tinggi untuk punah di alam liar. Oleh karena itu, BKSDA Aceh mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam khususnya satwa liar gajah sumatra dengan cara tidak merusak hutan yang merupakan habitatnya.

"Kerusakan habitat gajah dapat menimbulkan konflik dengan manusia. Konflik ini bisa menimbulkan kerugian ekonomi dan korban jiwa bagi manusia maupun keberlangsungan hidup satwa dilindungi tersebut," katanya.

Baca Juga: Di Balik Cerita Tentara Tewas Diinjak Gajah di Ogan Komering Ilir

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI