Suara.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menceritakan dirinya kerap terjaga hingga dini hari untuk memastikan pendistribusian alat pelindung diri (APD) sampai ke tenaga medis di masing-masing rumah sakit.
Selaku Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni mengatakan, hingga dini hari harus menunggu kabar dari kepala rumah sakit atau karumkit yang meminta bantuan pengiriman APD dari pemerintah pusat.
Namun belakangan, hal tersebut mulai tidak dilakukan lantaran ketersedian pasokan APD yang masih mencukupi di setiap rumah sakit.
"Jadi dua hari terakhir ini saya relatif agak tenang, agak senang karena sudah tidak ada lagi kepala rumah sakit yang kirim SMS kepada saya bapak pimpinan. Biasanya tiap malam saya harus menunggu sampai dengan jam 02.00 WIB dini hari untuk memastikan bahwa rumah sakit-rumah sakit itu mendapatkan APD," tutur Doni dalam rapat virtual dengan Komisi VII DPR pada Senin (6/4/2020).
Baca Juga: Pemerintah Klaim Bisa Produksi APD Pakai Bahan Lokal dan Standar WHO
Meski kebutuhan APD di setiap rumah sakit terdistribusi dengan baik, tetapi pasokan di gudang masih terus menurun setiap harinya.
"Kemudian beberapa barang-barang lainnya sudah sebagian besar terdistribusi, sementara cadangan yang ada di gudang juga setiap hari selalu berkurang dan ada yang masuk, hari ini ada tambahan lagi bapak pimpinan 105 ribu APD," kata Doni.
Sebelumnya, Kepala BNPB Doni Monardo mengungkapkan Indonesia dapat memproduksi secara mandiri alat pelindung diri (APD) berbahan baku lokal namun berstandar internasional.
Keberhasilan tersebut hasil dari koodinasi dengan para ahli di sejumlah perguruan tinggi, Kementerian Kesehatan serta Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Doni bahkan sempat memperlihatkan APD bewarna putih yang diklaim telah sesuai standar. Hal itu dilakukan dalam rapat virtual bersama Komisi VIII DPR.
Baca Juga: Sudah Bisa Produksi Sendiri, Indonesia Rencana Ekspor APD ke Negara Lain
"Kita akan bisa memproduksi APD dengan bahan baku lokal bapak pimpinan. Tadi kami sudah perlihatkan kepada bapak Presiden bahwa ini standar dan ini aman digunakan oleh para dokter," kata Doni, Senin (6/4/2020).