Senada dengan hal itu, Politikus Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid juga memberikan sindiran kepada sikap Aliansi BEM Jakarta Bersuara.
Ia menilai, mestinya kelompok tersebut turun sebagai relawan bukannya menolak fasilitas yang diberikan kepada petugas medis.
"Kalaupun tak bisa kritisi misalnya Pasal 2&27 Perppu 1/2020, "Aliansi BEM Jakarta" lebih sesuai sebagai "BEM". Bila suarakan empathy & dukungan untuk atasi makin banyaknya dokter & perawat yang wafat/korban Covid-19. Atau bergerak sebagai relawan, bantu warga terdampak," cuit Hidayat Nur Wahid.
Protes Aliansi BEM Jakarta Bersuara juga mendapat sambutan Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan Masinton Pasaribu melalui akun Twitter pribadinya.
Baca Juga: Gugur Lawan Corona, BNPB Minta Dokter Gigi dan THT Tak Buka Praktik Dulu
Masinton menyebut mestinya para mahasiswa mendukung tim medis yang berjuang sebagai garda depan perang melawan pandemi virus corona.
"Sebaiknya Mahasiswa tetap kasih dukungan penuh untuk Tim Medis yang berjuang di garda terdepan. Fasilitas yg diterima Tim Medis tidak ada apa-apanya dengan totalitas pengabdian dan perjuangan mereka untuk Kemanusiaan. Bravo Tim Medis Indonesia," tulis Masinton.
Sementara itu Politikus Partai Demokrat Jansen Sitindaon tak kalah memberikan sindiran menohok kepada Aliansi BEM Jakarta Bersuara.
"Bagus juga kalian ini jadi relawan corona kemudian gantian tidur di hotel itu. Segera rekrut mereka ini BNPB. *Saran saya disituasi darurat corona begini tenaga medis dan dokter jangan diganggu-ganggu. Hampir tiap hari ada dokter meninggal mereka pejuang digaris depan," kata Jansen.
Hingga kekinian, protes Aliansi BEM Jakarta Bersuara menjadi perbincangan di kalangan warganet.
Baca Juga: BNPB Bakal Laporkan Penyalahgunaan APD Tenaga Medis ke Polri