Suara.com - Mahkamah Agung (MA) menggelar sidang paripurna pemilihan ketua untuk menggantikan Ketua Mahkamah Agung, Muhammad Hatta Ali yang berlangsung di Gedung Kusumaatmaja, Jakarta Pusat, Senin (6/4/2020). Di mana proses pemilihan itu di tengah situasi pandemi virus corona atau Covid-19.
Ketua MA, Muhammad Hatta Ali menjelaskan alasan tetap menggelar pemilihan Ketua MA di tengah pandemi corona, yakni karena demi kepentingan lembaga peradilan tertinggi.
"Demi kepentingan lembaga MA sebagai salah satu cabang kekuasaan negara yang harus terus tegak di bawah pimpinan tertinggi lembaga peradilan," ujar Ali dalam video conference di Youtube, Senin (6/4/2020).
Ali menyebut dengan usianya memasuki 70 tahun dan masa pensiunnya akan berakhir pada 7 April 2020, maka pemilihan Ketua MA harus dilakukan, agar tak terjadi kekosongan posisi ketua.
Baca Juga: Hatta Ali Tak Berikan Hak Suaranya dalam Pemilihan Ketua MA
Lebih dari itu, persiapan pemilihan Ketua MA, juga sudah dari jauh-jauh hari, sebelum adanya pandemi covid-19.
"Pemilihan ini tetap harus kami laksanakan untuk menghindari kekosongan pucuk pimpinan MA. Harapan saya, para hakim agung yang memiliki hak suara dapat memilih ketua MA tanpa terpengaruh intervensi apapun, kecuali intervensi hati nurani," ungkap Ali.
Untuk mengantisipasi dari penyebaran covid-19, panitia pemilihan Ketua MA, sudah menyiapkan sejumlah protokol. Di mana tidak menghadirkan tamu undangan.
Yang hadir hanya dalam sidang tersebut hanya terbatas sebanyak 47 Hakim Agung yang akan menggunakan hak suara dan panitia penyelenggara.
Adapun semua yang hadir, juga menggenakan masker dan sarung tangan. Posisi duduk para hakim anggota juga diatur dengan jarak lebih dari satu meter.
Baca Juga: Senin Besok Mahkamah Agung Gelar Pemilihan Pengganti Ketua MA Hatta Ali
Ali menyebut meski protokol pemilihan Ketua MA agak sedikit berbeda, namun tidak akan mengurangi keabsahan hasil.