Kemenkes: Isolasi Mandiri Jadi Kunci Pencegahan Virus Corona

Senin, 06 April 2020 | 12:03 WIB
Kemenkes: Isolasi Mandiri Jadi Kunci Pencegahan Virus Corona
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan yang juga Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. (capture Youtube BNPB)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan yang juga Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyebut pentingnya isolasi mandiri sebagai upaya untuk mencegah dan mengendalikan virus corona.

"Ya inilah menjadi kunci kita dalam upaya untuk mencegah dan mengendalikan penyakit ini," ujar Yurianto dalam diskusi dengan tema "Sukses Isolasi Mandiri Selama 14 Hari' di BNPB, Jakarta, Senin (6/4/2020).

Yurianto menuturkan, penularan virus corona yakni melalui droplet atau percikan yang keluar dari orang yang sakit.

Sebab, kata dia, jika tidak dilakukan isolasi, penyebaran virus dari orang yang sakit tetap berjalan terus.

Baca Juga: Kemenkes: Isolasi Diri dari Virus Corona Bukan Mengasingkan Diri

"Kita tahu penyakit ini adalah penyakit menular, artinya akan menular dari orang yang sakit yang kita sebut sebagai sumber kepada orang lain, yang kemudian rentan, ini yang kemudian kita sebut sebagai orang yang rentan. Manakala mekanisme transformasi penyakit dari sumber kepada orang yang saat ini masih berlangsung terus, maka kita akan tahu bahwa penularan akan berjalan terus," ujarnya menjelaskan.

Karena itu perlunya dilakukan pemisahan yakni dengan melakukan isolasi atau karantina untuk memutus mata rantai penyebaran kepada orang yang rentan sakit.

"lni dalam rangka untuk memisahkan antara sumber penyakitnya faktor manusia yang membawa ini dengan masyarakat sekitarnya yang kita yakini rentan. Jadi kalau berbicara tentang isolasi, berarti kita memisahkan sumber penyakit dari masyarakat lain. ini intinya seperti itu," katanya menambahkan.

Yurianto juga mengimbau warga yang sudah melakukan mudik ke kampung, tetap melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

"Siapa pun kalau kemudian melakukan terpaksa melakukan bepergian maka tetap yang harus dilakukan jaga jarak di dalam berkomunikasi," ujar Yurianto.

Baca Juga: Dilarang Kemenkes, Hotman Paris Nekat Pasang Bilik Sterilisasi di Rumahnya

Pemudik yang sudah tiba di kampung halaman diminta tetap menjaga jarak, tidak bersalaman, dan rajin mencuci tangan dengan sabun selama karantina. Ia juga meminta agar pemudik juga menjelaskan pentingnya karantina kepada kerabatnya untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran virus corona.

"Silakan, kalau sudah ada di kampung jaga jarak. Sementara tidak boleh salaman, rajin cuci tangan. Bahkan menurut saya, jelaskan ke saudara kita di kampung," ucap dia.

Karena itu Yurianto mengingatkan warga untuk tidak mudik karena sangat beresiko tinggi di tengah pandemi corona saat ini. Terlebih saat mudik, ada perjalanan panjang menuju kampung halamannya dan sangat mungkin bertemu orang banyak yang dapat memunculkan risiko yang besar.

"Karena kita tidak hanya bicara bagaimana kita di rumah di Jakarta misalnya. Kemudian saya katakan pindah kampung ke Jawa Timur sampai disana. Ada perjalanan panjang yang kita lakukan. Yang sangat mungkin akan ketemu dengan banyak orang dengan berbagai situasi. Inilah yang kemudian memunculkan risiko yang sangat besar. Artinya kita tidak bicara dari startnya dan finishnya, proses ini," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI