Suara.com - Ditemukan sejumlah fakta baru terkait kasus tewasnya Wakil Jaksa Agung, Arminsyah saat mengemudikan mobil Nissan GT-R R35 di KM 13 Cibubur Tol Jagorawi arah Jakarta, Sabtu (4/4/2020).
Ternyata, mobil sport yang dikemudikan Arminsyah itu adalah kendaraan pinjaman milik rekannya, Tomi yang merupakan Ketua Umum Gazpool Racing Team and Garage, sebuah komunitas pecinta mobil balap.
Hal itu terungkap dari Dedy, Manager Gazpool Racing Team and Garage saat dihubungi Suara.com, Minggu (5/4/2020).
Dia mengatakan, kecelakaan maut itu terjadi setelah Arminsyah bertemu Tomi. Pertemuam itu terjadi dikarenakan keduanya sama-sama merayakan hari ulag tahun yang jatuh di tanggal dan bulan yang sama. Dalam pertemuan itu, Arminsyah meminjam supercar milik rekannya.
Baca Juga: Awal Kecelakaan Maut Wajagung Arminsyah, Mau Jajal Supercar Nissan GT-R R35
"Itu kejadiannya dia itu kebetulan pas ngerayain anniversary-nya dia, kebetulan hari anniversary-nya itu bareng-bareng sama Om Tomi, anniversary perkawinan pas kejadian itu. Dia (Arminsyah) cuma izin mau nyobain mobilnya Om Tomi yang GTR," kata Dedy kepada Suara.com.
Menurutnya, saat itu Tomi mempersilakan Arminsyah menjajal kecepatan mobilnya. Dedy mengatakan, awalnya, Arminsyah mengetes mobil tersebut di Tol Jagorawi yang mengarah sentul. Saat itu, kata dia, Tomi mengikuti Arminsyah dari belakang menggunakan mobil berbeda, yakni Mercedes Benz.
"Om Tomi pakai mobil Mercy-nya. Dia (Arminsyah) jalan muter gak sampai Sentul, muter di Cibinong atau mana dia muter balik," kata Dedy.
Tewas Terjepit saat Mobil Terbakar
Dia mengatakan, kecelakaan maut itu terjadi saat Arminsyah dan Tomi mengarah ke Jakarta. Saat itu, Arminsyah yang mengendarai Nissan GT-R bersama rekannya berinisial NP diduga kehilangan kendali hingga mobil sport itu menabrak pembatas jalan lalu terbakar.
Baca Juga: Tomi Pemilik Nissan GT-R R35 dalam Kecelakaan Maut Wajagung Arminsyah
Melihat kobaran api di mobil yang dibawa Arminsyah, Tomi lalu meminta tolong sopir mobil tangki untuk menyemprotkan air ke mobil tersebut.
Dia mengatakan, saat kejadian, Arminsyah sulit ke luar dari mobil karena kondisi kakinya sudah terjepit. Sementara, NP, rekan korban berhasil menyelamatkan diri saat mobil mewah itu terbakar.
"Pas kejadian kebetulan ada mobil tangki air isi ulang diberhentiin sama Om Tomi sama rekannya Sapta namanya, dia coba untuk biar gak terlalu apinya membakar almarhum. Jadi terus siram biar gak meledak juga mobilnya. Itu aja kejadian yang saya tahu tapi memang sudah gak ketolong," kata dia.
"Penumpang satunya juga saya kurang kenal, kurang tahu. Tapi katanya sih gak kenapa-kenapa, selamat istilahnya dia bisa dibawa keluar. Kalau Pak Armin itu kejepit di kakinya," sambungnya.
Penggemar Mobil Klasik dan Suka Balap
Mendiang Arminsyah dikenal memiliki hobi otomotif. Guna menyalurkan kesukaannya itu, Arminsyah aktif di sebuah komunitas mobil bernama Gazpoll Racing Team and Garage.
Dedy mengatakan almarhum mulai berkecimpung di dunia otomotif sejak medio 2009-2010. Menurutnya, bersama Tomi, Arminsyah mendirikan Gazpoll Racing Team and Garage dan didapuk sebagai pembina.
"Iya dia sama Om Tomi di Gazpoll sendiri ada institusi pengusaha kaya Om Tomi, ada juga dari Kepolisian yang gabung-gabung di sana, dari tentaradari Kejaksaan semuanya tuh dia kumpul buat hobinya, nyalurin hobi," kata Dedy kepada Suara.com.
Dedy mengatakan, Arminsyah memiliki mobil balap pribadi, Toyota Corolla DX tahun 1982 dan BMW E36. Arminsyah juga kerap turun balapan di Sirkuit Sentul dalam kelas retro yang terdiri dari berbagai jenis mobil klasik keluaran tahun 1980 - 1994.
Meski tak terlalu mentereng, di dunia balap mobil klasik, keahlian Arminsyah sesama penghobi di club Gazpoll patut dipertimbangkan.
"Nah dia pake DX tahun 82 yang dia pakainya. Di kelasnya itu prestasinya maksudnya gak wah banget, gak di bawah banget," ujar Dedy mengenang almarhum
Senada dengan Dedy, Wali Kota Jakarta Barat, Rustam Efendi tak menampik almarhum Arminsyah memang hobi dengan kendaraan roda empat. Rustam mengetahui hobi tersebut karena merupakan teman satu kelas saat SMA almarhum.
Namun, sepengetahuannya, Arminsyah lebih tertarik dengan mobil klasik.
"Mobil tua dan antik sudah lama beliau menyenanginya," kata Rustam kepada Suara.com.
Rustam bercerita, ada salah satu mobil klasik yang menjadi favorit Arminsyah, yakni Volkswagen Combi.
"Ada VW Combi tua tahun 70-an," kata Rustam.
Sementara itu Rustam tidak mengetahui lebih jauh apakah Arminsyah juga menyenangi mobil jenis sport. Mengingat, almarhum yang sempat mengendarai mobil sport Nissan GT-R R35 yang kemudian mengalami kecelakan hingga tewas.
"Kalau hobi mobil tua saya tahu, tapi mobil sport baru kali ini saya tahu. Selama saya ke rumah almarhum, saya belum pernah lihat mobil sport di rumahnya," kata Rustam.