Garda Depan Covid-19 Gugur, Andi Arief: Berapa Dokter Lagi Jatuh Korban?

Minggu, 05 April 2020 | 20:12 WIB
Garda Depan Covid-19 Gugur, Andi Arief: Berapa Dokter Lagi Jatuh Korban?
Andi Arief (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus Partai Demokrat Andi Arief menyuarakan kepedualiannya terhadap petugas medis yang menjadi garda depan perang melawan wabah virus corona atau Covid-19.

Ia turut bersedih dengan sejumlah dokter yang meninggal dunia saat bertugas menangani pasien virus corona atau Covid-19.

Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Andi Arief menyampaikan kritik kepada para pemangku jabatan setelah melihat kenyataan sedemikian rupa.

Ia menilai, semestinya pihak berwenang tak tinggal diam melihat perjuangan para dokter yang berdedikasi tinggi menangani pasien virus corona.

Baca Juga: Update Corona RI: Pasien Positif Covid-19 Makin Banyak, 2.273 Orang

"Presiden, Ketua DPR, Ketua MPR, Ketua DPD bisa tidur nyenyak di saat 22 dokter sebagai tentara perang melawan virus corona meregang nyawa," tulis Andi Arief seperti dikutip Suara.com, Minggu (5/4/2020).

Ia lantas mengingatkan, kedepannya para dokter masih mengemban tanggung jawab besar karena harus merawat pasien yang dinyatakan sembuh, sehingga melontarkan sindiran kepada pemerintah.

" 151 warga yang dinyatakan sembuh butuh pengornanan 22 Dokter. Perlu berapa dokter jatuh korban akibat ribuan yang masih tahap penyembuhan?," kata Andi Arief.

Sejak dibagikan, cuitan Andi Arief itupun telah mendapat 399 retweets dan 1,2 ribu likes.

Cuitan Andi Arief soal dokter yang tewas akibat wabah virus corona. (Twitter/@AndiArief_)
Cuitan Andi Arief soal dokter yang tewas akibat wabah virus corona. (Twitter/@AndiArief_)

IDI Sebut 25 Dokter Meninggal Akibat Virus Corona Covid-19

Baca Juga: Lempar Uang Saat Beli Duku, Perempuan Ini Akhirnya Meminta Maaf

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebut sebanyak 25 orang dokter yang meninggal dunia selama merawat pasien Covid-19 hingga Sabtu (4/4/2020). Daftar itu beredar di kalangan dokter dan tenaga kesehatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI