Penyemprotan disinfektan ke tubuh manusia, dokter: Boros, gak efektif, bahaya untuk anak-anak dan gak masuk akal
Menurut seorang ahli nutrisi dokter Tan Shot Yen, cairan disinfektan hanya untuk benda mati dan bukan untuk tubuh manusia.
"Disinfektan itu diperuntukkan untuk benda mati dengan perlakuan yang benar. Disinfektan tidak diperuntukkan untuk tubuh manusia," kata Tan kepada Suara.com, Minggu (29/3/2020).
Tan juga mengkritisi tindakan pemerintah daerah yang justru membuat bilik desinfektan seperti yang dilakukan Walikota Surabaya Tri Rismaharini.
Baca Juga: Klarifikasi Alasan Pensiun, Lorenzo: Saya Terluka, Bukan Takut Balapan!
Ia menyampaikan bahwa tindakan itu tidak sesuai dengan pedoman Badan Kesehatan Dunia WHO.
Meski virus corona dianggap bisa menyebar di udara, penyemprotan disinfektan dan alkohol dalam jumlah besar berpotensi berbahaya bagi manusia dan harus dihindari.
"Hentikan penyemprotan desinfektan! Siapa ya yang pertama kali ngajarin nyiram-nyiram manusia semprot dengan desinfektan? Tas disemprot, jalan disemprot, rumah disemprot. Boros, gak efektif, bahaya untuk anak-anak dan gak masuk akal," tuturnya.
Cara Terbaik Tangkal Corona Menurut Dekan FKUI
Ramainya kritikan terhadap penggunaan bilik disinfektan dari pakar kesehatan membuat bertanya-tanya, langkah apa yang sebaiknya dilakukan untuk mencegah diri dari infeksi virus Corona Covid-19.
Baca Juga: Eks Real Madrid Sebut Raul Jimenez Lebih Bagus daripada Karim Benzema
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam mengatakan menjaga jarak fisik dan menghindari percikan ludah (droplet) lebih penting dari penyemprotan disinfektan untuk mencegah penularan virus Corona Covid-19.