Sampai Banting Tempat Sampah! ODP Corona di Sidrap Ngamuk ke Petugas

Jum'at, 03 April 2020 | 18:29 WIB
Sampai Banting Tempat Sampah! ODP Corona di Sidrap Ngamuk ke Petugas
ODP Corona di Sidrap mengamuk (Facebook)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua video yang menunjukkan sejumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus corona Covid-19 mengamuk ke petugas sedang viral di media sosial. Mereka protes karena harus dikarantina setelah pulang dari ibadah umrah.

Momen ketika sejumlah ODP ini mengamuk diunggah oleh akun Facebook Echa, Jumat (3/4/2020).

"Kami mau pulang pak, kami mau pulang. Apakah bapak tidak punya hati nurani lihat kami tersiksa begini, kami stres tinggal di sini. Tolong kami pak sebagai rakyat kecil," tulis akun Facebook Echa.

Dilansir Terkini.id---jaringan Suara.com, Jumat (3/4/2020), kejadian dalam video yang viral itu melibatkan puluhan jemaah umrah asal Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan.

Baca Juga: ICW Curiga Ada Upaya Selipkan Omnibus Law Melalui Perppu Corona

Para jemaah statusnya dijadikan ODP Corona dan dikarantina di sebuah Rusunawa.

Salah satu video viral memperlihatkan seorang pria membanting tempat sampah sambil berteriak ke petugas.

Dengan bahasa Bugis, pria yang memakai sarung itu berteriak, "Assumanengko bali. De’ tomalasa. De’ tomalasa. (Keluar semua, keluar semua. Kami tidak sakit. Kami tidak sakit)".

Beberapa pria yang memakai masker kemudian berdiri di depan pintu berusaha menenangkan situasi.

"Tidak ada orang yang sakit di sini pak," ujar salah seorang yang diduga perawat.

Baca Juga: Imbas Virus Corona, Gaji Penggawa Pendekar Cisadane Disunat 90 Persen

Beberapa saat kemudian, seorang pria berkemeja putih masuk. Dia mencoba menenangkan orang-orang yang mengamuk.

ODP Corona di Sidrap mengamuk (Facebook)
ODP Corona di Sidrap mengamuk (Facebook)

Video yang lain, menurut Terkini.id, memperlihatkan beberapa orang Pasien Dalam Penanganan (PDP) Covid-19 curhat di depan Bupati Sidrap HM Dollah Mando yang datang dengan mengenakan kemeja batik.

"Toko tertutup, lumpuh perekonomian, anak-anak di rumah tidak makan, sementara 14 hari kami harus di sini. Nanti bukan corona yang bunuh kami pak, tapi stres," ucap wanita berkerudung abu-abu kepada Bupati.

Sebelumnya, para jemaah yang berjumlah 76 orang harus dikarantina. Sebab, dua orang yang ikut bersama rombongan tersebut dinyatakan positif Covid-19.

Selama proses karantina sejak 22 Februari lalu, ada 29 orang yang dipindahkan ke Rumah Sakit Arifin Nu’mang lantaran mengalami gejala sakit dan berstatus PDP.

Kekinian, para ODP yang dikarantina ini akhirnya dipulangkan oleh pemerintah Sidrap.

Menurut Jubir Penanganan COVID-19 Sidrap, Ishak Kenre, para ODP di Rusunawa Sidrap telah dipulangkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI