Suara.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin membenarkan ada satu staf di lingkungannya yang positif terinfeksi virus corona Covid-19.
Ngabalin mengatakan, staf tersebut kini sudah menjalani isolasi. Ia mengatakan, informasi itu diumumkan karena menyangkut kepentingan publik.
"Iya (seorang Staf KSP positif Covid-19). Ya untuk kepentingan publik, kami harus kasih tahu bahwa ada staf dari KSP yang positif kena corona. Kemudian diisolasi," ujar Ngabalin saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (3/4/2020).
Ngabalin menyebut, dengan adanya seorang staf KSP yang positif corona, tidak menutup kemungkinan seluruh pekerja dan pejabat di KSP akan dilakukan pemeriksaan kesehatan.
Baca Juga: Terlibat Debat Panas soal Corona, Haris Azhar: Lockdown Dulu Ali Ngabalin
"Tidak mustahil (Seluruh staf dan pejabat KSP diperiksa kesehatan)," ucap dia.
Tak hanya itu, Ngabalin menuturkan nantinya gedung Bina Graha yang merupakan kantor KSP akan disterilisasi.
"Di sterilisasi. Ya mau tidak mau harus. Itu kan protokol," katanya.
Untuk diketahui, jumlah pasien positif virus corona di Indonesia hingga Jumat (3/4/2020 pukul 12.00 WIB tercatat sebanyak 1.986 orang terinfeksi.
Dari jumlah itu, 134 pasien dinyatakan sembuh, sementara 181 lainnya meninggal dunia.
Baca Juga: Fadli Zon Skakmat Ngabalin Pakai Foto 212 dan Berita Populer Lainnya
7.400 WNI sudah diperiksa
Sebanyak 7.400 orang di Indonesia diperiksa terkait virus corona. Dari jumlah itu sebanyak 1.986 orang dinyatakan positif virus corona, Jumat (3/4/2020).
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengklaim mereka diperiksa di laboratorium.
Pemeriksaan itu dilakukan oleh jajaran Kementerian Kesehatan dan jajaran di beberapa laboratorium yang menjadi rujukan untuk pemeriksaan virus corona.
"Pertama bahwa jajaran Kemenkes melalui laboratorium yang ditunjuk telah melaksanakam pemeriksaan lebih dari 7.400 orang yang tentunya ini dikerjakan bersama sama ribuan tenaga kesehatan baik pusat dan daerah," kata Yurianto dalam keterangan resminya di Gedung BNPB, Jumat sore.
Yurianto mengatakan, salah satu upaya memutus mata rantai Covid-19 adalah mencari orang-orang positif. Sebab, nantinya dapat dilakukan pemisahan dari masyarakat yang belum terpapar.
"Salah satu kunci putus rantai temukan kasus baru temukan kasus positif ditengah masyarakat sehingga, kami harap bisa putus ini dan pencegahan dengan maksimal," sambungnya.