"Para jemaah tabligh ini memang terdampak dari kebijakan lockdown yang diterapkan oleh pemerintah India hingga 14 April," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu RI, Judha Nugraha, dalam konferensi pers virtual, Rabu (01/04).
Judha menuturkan, ada 14 jemaah Tabligh Indonesia yang terinfeksi Covid-19. "Di mana 10 di antaranya sudah dinyatakan sembuh dan empat lainnya masih dalam perawatan dan kondisinya stabil," paparnya.
Seberapa besar Tablighi Jamaat?
Tablighi Jamaat kini adalah gerakan agama yang mempunyai pengikut di lebih dari 80 negara, termasuk Indonesia, Malaysia, hingga Amerika Serikat.
Organisasi itu punya kantor perwakilan di setiap negara yang ada pengikutnya, namun pusat atau yang disebut Markaz berada di Delhi.
Baca Juga: Positif Terjangkit Corona, Pasutri Sepuh di India Dinyatakan Sembuh
Markaz menempati sebuah gedung beberapa lantai di Nizamuddin, kawasan permukiman Muslim di Delhi. Di Markaz terdapat sebuah masjid dan asrama-asrama yang dapat menampung 5.000 orang.
Tablighi Jamaat juga menyelenggarakan acara-acara besar di luar negeri.
Di Bangladesh, organisasi itu menggelar acara bertajuk Biswa Ijtema, yang digadang-gadang sebagai acara perkumpulan kedua terbesar umat Muslim sedunia setelah ibadah Haji di Arab Saudi.
Di Indonesia, pada pertengahan Maret lalu, ribuan orang berkumpul mengikuti Ijtima Jamaah Tabligh se-Asia di Desa Pakkatto, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Belakangan acara itu dibatalkan setelah mendapat desakan aparat.
Organisasi ini juga punya beberapa pengikut ternama di Asia Selatan.
Baca Juga: Sembuh dari Covid-19, 10 WNI di India Masih Harus Jalani Karantina 14 Hari
Beberapa di antaranya adalah sejumlah anggota tim nasional kriket Pakistan, termasuk Shahid Afridi dan Inzamam ul-Haq.