Suara.com - Rumah Sakit darurat untuk penanganan Covid-19 di Pulau Galang rencanannya akan beroperasi mulai tanggal 6 April 2020. RS Darurat tersebut nantinya bisa menampung 460 pasien di 3 gedung observasi.
"Ini bisa menampung semuanya 460 pasien apabila akan digunakan," kata Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I, Laksamana Madya TNI Yudo dalam keterangan resmi yang disiarkan akun Youtube BNPB, Jumat (3/4/2020).
Yudo menyebut ada bangunan baru yang terdapat di rumah sakit darurat ini. Setidaknya ada tiga gedung observasi dengan jumlah kapasitas yang berbeda.
"Terdiri dari gedung observasi yang berjumlah bisa menampung 240 bed. Kemudian ada gedung observasi dua 52 bed dan gedung observasi satu 50 bed, serta gedung gedung lain sebagai pendukung," jelasnya.
Baca Juga: Kutip Firman Alquran, MUI: Mudik di Tengah Wabah Corona Hukumnya Haram
Yudo menambahkan, rumah sakit darurat ini juga sudah dilengkapi sarana dan prasarana pendukung lainnya. Misalnya terdapat helipad atau landasan helikopter.
Pasalnya, proses evakuasi melalui helikopter dibutuhkan untuk keperluan gawat darurat bagi pasien. Selain itu, rumah sakit ini juga dilengkapi dengan dermaga yang memungkinkan evakuasi menggunakan transportasi air.
"Rumah sakit darurat galang ini juga bisa dilaksanakan evakuasi melalui heli maupun dari kapal, karena di situ ada dermaga yang bisa untuk mendukung kesiapan rumah sakit tersebut," kata Yudo.
Lebih lanjut, pihaknya tengah melakukan perekrutan terhadap tenaga medis dari unsur TNI, Polri, dan para sukarelawan. Kekinian, sudah ada 77 orang yang siap bertugas di rumah sakit darurat Pulau Galang.
Rumah sakit darurat Pulau Galang kata Yudo juga telah mengajukan permohonan pengadaan peralatan kesehatan atau alat medis. Pengajuannya ditujukan ke Kementerian Kesehatan hingga BNPB.
Baca Juga: Update Pasien Corona di RSD Wisma Atlet: 127 Positif, 238 PDP, 72 ODP
"Peralatan kesehatan dan alat medis sekarang sudah dimobilisasi diajukan ke Kemenkes, BUMN, BNPB," pungkas Yudo.