Muhammadiyah: Jangan Tolak Jenazah dan Pasien Positif Corona

Jum'at, 03 April 2020 | 09:49 WIB
Muhammadiyah: Jangan Tolak Jenazah dan Pasien Positif Corona
Ilustrasi pemakaman jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni membungkusnya menggunakan plastik. (FOTO ANTARA/Dok)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meminta seluruh warga agar tidak menolak jenazah dan pasien positif corona. Para pasien corona juga merupakan saudara yang harus diperlakukan dengan baik.

Hal itu disampaikan oleh Haedar melalui akun Twitter miliknya @haedarns. Ia meminta semua pihak untuk berkorban dan menunjukkan keluhuran sikap kemanusiaan dengan menerima keberadaan mereka yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

"Sebaiknya warga tidak menolak penguburan apalagi meminta jenazah yang telah dimakamkan dibongkar kembali dan dipindahkan," kata Haedar seperti dikutip Suara.com, Jumat (3/4/2020).

Dalam Tarjih Muhammadiyah, pasien corona meninggal yang telah berusaha keras dengan penuh keimanan untuk mencegah dan mengobatinya akan mendapatkan pahala seperti pahala orang mati syahid.

Baca Juga: Update Corona Covid-19 3 April 2020 Global: Jumlah Kasus Tembus Sejuta

Ketum PP Muhamadiyah minta warga tak menolak jenazah corona (Twitter/haedarns)
Ketum PP Muhamadiyah minta warga tak menolak jenazah corona (Twitter/haedarns)

Tak hanya itu, ia juga meminta warga agar tidak menolak, mengucilkan bahkan mengusir pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri di kediamannya. Ia berharap aparat setempat dapat memberikan pemahaman yang bijak kepada warganya dan tidak terprovokasi ikut menolak.

Di saat seperti inilah, peran tokoh dan pemuka agama setempat sangat penting. Mereka bisa turun tangan membantu memberikan pemahaman kepada warga.

"Warga yang menolak diberi pemahaman, mereka mungkin terlalu panik dan belum mengerti," ungkapnya.

Haedar mengajak warga untuk mengikuti protokol yang telah ditetapkan pemerinth terkait penanganan pasien corona. Dalam situasi saat ini, ia meminta warga menunjukkan identitas warga Indonesia yang berjiwa sosial, gotong royong dan relijius terhadap sesama.

"Sikap berlebihan justru tidak menunjukkan keluhuran budi dan solidaritas yang selama ini jadi kebanggaan Indonesia," tuturnya.

Baca Juga: Tusuk Dua Orang, Pria Mabuk di Batam Disebut Punya Ilmu Kebal

Untuk diketahui, sejumlah daerah di indonesia menolak pemakaman jenazah positif corona di lingkungan mereka, seperti Banyumas dan Gowa. Mereka khawatir pemakaman jenazah corona di dekat tempat tinggal mereka akan menyebabkan warga sekitar ikut terinfeksi virus dari Wuhan, China itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI