Boleh Mudik Tapi Isolasi Mandiri 14 Hari, Gus Nadir: Ada yang Bisa Jelasin?

Jum'at, 03 April 2020 | 07:05 WIB
Boleh Mudik Tapi Isolasi Mandiri 14 Hari, Gus Nadir: Ada yang Bisa Jelasin?
Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir - (Instagram/@nadirsyahhosen_official)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rais Syuriah PCNU Australia Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir mempertanyakan kebijakan-kebijakan mudik di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Menurutnya kebijakan mudik yang dikeluarkan pemerintah terasa saling bertentangan.

Misalnya, Presiden Joko Widodo telah menetapkan tahapan baru melawan covid-19 yaitu: pembatasan sosial berskala besar dengan kekarantinaan kesehatan.

Namun kini pemerintah memperbolehkan masyarakat untuk mudik atau pulang kampung.

Menanggapi hal itu, Gus Nadir membuat cuitan di akun Twitter pribadinya, @na_dirs pada Kamis (2/4/2020).

Baca Juga: Ketua MPR Minta Masyarakat Tidak Mudik dan Patuhi 5 Kedisiplinan Ini

"Ada yang bisa jelasin lebih jauh. Ada pembatasan sosial berskala besar, tapi boleh mudik. Gimana? Emang mudik enggak rame-rame?" tulis Gus Nadir.

Poin kedua yang menjadi pertanyaan bagi Gus Nadir adalah bagi orang yang mudik setelah itu harus mengisolasi diri.

"Boleh mudik tapi isolasi mandiri 14 hari. Jadi enggak ketemu orang dong?" tanya Gus Nadir.

Gus Nadir pertanyakan kebijakan mudik di tengah virus corona (twitter/@na_dirs)
Gus Nadir pertanyakan kebijakan mudik di tengah virus corona (twitter/@na_dirs)

Presiden Jokowi, melalui jubirnya, menegaskan bahwa tidak ada larangan resmi bagi pemudik lebaran Idul Fitri 2020 M/1441 H.

"Namun, pemudik wajib isolasi mandiri selama 14 hari dan berstatus ODP sesuai protokol kesehatan WHO yang diawasi oleh pemda masing-masing," tulis Fadjroel Rachman, melalui akun Twitternya, Kamis (2/4/2020).

Baca Juga: Usai Mudik dari Bandung, Sekeluarga Ditolak Masuk Kampung dan Dikarantina

Hal berikutnya yang menjadi pertanyaan bagi Gus Nadir adalah tokoh-tokoh diminta untuk memberikan imbauan tidak mudik.

"Boleh mudik, tapi para tokoh diminta sosialisasi agar warga engak mudik. Lho kok?" tanya Gus Nadir.

Salah satu tokoh yang baru-baru ini memberikan sosialisasi untuk tidak mudik adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil mengingatkan bahaya dampak mudik di tengah pandemi virus corona baru (Covid-19). Hal ini disampaikannya dalam unggahan di Twitter, pada Kamis (2/4/2020).

Dalam unggahan itu, Ridwan menunjukkan sebuah berita yang menjelaskan bahwa orang tua di Ciamis terinfeksi Covid-19 setelah dijenguk anaknya yang berasal dari Jakarta.

Kang Emil, sapaannya, juga mengingatkan agar orang-orang tidak mudik di tengah situasi bencana wabah seperti ini. Terutama, ia menekankan hal ini kepada para anak muda.

"Karenanya, jangan mudik dulu di situasi pendemi Covid-19 ini. Dari data, pemudik rata-rata milenial. Pasien Covid-19 rata-rata usia senior dan lansia. Tahan diri dan sayangi orang tua kita, dengan tidak mudik dulu," ujar Ridwan Kamil.

Sementara itu, cuitan Gus Nadir telah mendapat ratusan komentar warganet hanya dalam waktu satu jam setelah diunggah. Para warganet punya pendapatnya sendiri.

"Artinya nggak boleh mudik. Tapi kalimatnya diperhalus. Indonesia gitu loh," komentar @eddy_fasis.

"1 kata gus: PLINPLAN. 1 ungkapan, Gus: Pagi Kedelai Sore Tempe. 2 kata, Gus: tidak jelas! Jadi emosi aku. Yang jelas to, Pak Jokowi. Bagaimana ini strateginya," tulis @muntijo.

"Saya juga bingung, Prof," komentar dari @narkosun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI