Suara.com - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Budi Arie Setiadi memahami akan adanya mobilisasi masyarakat ketika mudik ke kampung halaman berlangsung untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri. Namun menurutnya desa mesti dilindungi dari para pemudik apalagi ketika adanya pandemi virus Corona (Covid-19).
Budi menilai desa harus terlindungi dari adanya Covid-19 karena satu hal yakni terkait ekonomi. Desa harus tetap steril karena selama ini menjadi produsen kebutuhan dasar pangan ke kota.
"Kalau desa hancur bagaimana orang kota dan kaum urban mau makan?" kata Budi kepada wartawan, Kamis (2/4/2020).
Kata Budi, desa harus tetap menjadi lumbung pangan apabila pergerakan ekonomi dan produksi di kota melambat atau lumpuh seperti yang sekarang tengah terjadi di kota-kota besar terdampak Covid-19. Sedangkan menurutnya kalau akses desa malah dibuka, maka akan ada risiko rusaknya struktur produksi.
Baca Juga: Istana Ralat Pernyataan Jokowi Tak Larang Mudik saat Wabah Corona
"Jika akses ke desa dibuka, risikonya bisa hancur semua struktur sosial dan struktur produksi kita sebagai bangsa," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah hanya bisa memberikan imbauan agar masyarakat tak mudik demi keselamatan bersama. Nantinya pemerintah akan melakukan langkah-langkah agar penggunaan angkutan umum untuk mudik lebaran, sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19 terutama terkait jaga jarak.
Namun mengenai teknisnya, pihaknya akan segera merumuskan dengan kementerian lembaga terkait.