Polri Berharap Warga Tak Lagi Tolak Jenazah Pasien Covid-19

Kamis, 02 April 2020 | 19:03 WIB
Polri Berharap Warga Tak Lagi Tolak Jenazah Pasien Covid-19
ILUSTRASI - Bupati Banyumas Achmad Husein ikut kubur jenazah positif virus corona. (dok Pemkab)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabagpenum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Asep Adi Saputra mengatakan, Polri bersama TNI, Bhabinkamtibmas dan Dinas Kesehatan, telah menyampaikan edukasi kepada masyarakat terkait penanganan jenzah pasien virus corona Covid-19.

Asep berharap, dengan adanya edukasi tersebut, tidak lagi ditemukan adanya penolakan masyarakat terhadap proses pemakaman jenazah Covid-19.

"Polisi bersama TNI tugas di lapangan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, para lurah, telah memberikan edukasi kepada masyarakat tentang hal-hal yang terkait dengan (pasien) virus corona yang meninggal dunia, demikian juga kita menggandeng instansi lain seperti kesehatan," kata Asep saat jumpa pers seperti dikutip dari YouTube Divisi Humas Mabes Polri, Kamis (2/4/2020).

Asep mengingatkan, bangsa Indonesia memiliki sikap toleransi dan budaya gotong royong yang kental antar sesama.

Baca Juga: Buntut Penolakan Jenazah Corona, 2 Desa di Banyumas Sukarela Siapkan Lahan

Karenanya dia berharap, penolakan terhadap pemakaman jenazah Covid-19 ke depannya tidak lagi terjadi.

Sebelumnya, warga Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menghadang ambulans yang membawa jenazah pasien virus corona.

Warga berteriak-teriak di depan mobil ambulans tersebut serta meminta ambulans putar balik dan pergi meninggalkan desa itu.

Bahkan, ada warga yang melemparkan batu dan kayu ke arah ambulans. Aksi penolakan warga tersebut membuat Bupati Banyumas Achmad Husein meradang.

Achmad Husein berusaha menenangkan warga yang ketakutan akan terinfeksi corona karena ada pasien corona meninggal yang dikubur di wilayah itu.

Baca Juga: Bupati Banyumas Menginspirasi Ikut Kubur Jenazah Corona, Dapat Bunga

Meski demikian, warga tetap ngotot menolak penguburan pasien corona yang telah meninggal. Warga tidak ingin daerahnya terkontaminasi virus corona.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI