Ngadu Tapi Dicueki Jokowi, RS Bantah Terlantarkan Almarhum Jurnalis Willy

Kamis, 02 April 2020 | 17:56 WIB
Ngadu Tapi Dicueki Jokowi, RS Bantah Terlantarkan Almarhum Jurnalis Willy
Deeskandar sempat memention akun @jokowi untuk memintan bantuan. (Twitter/@WillyF16)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Humas RSUD Kabupaten Tangerang, Dr. Mohamad Rifki membantah pihaknya menelantarkan pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona atau Covid-19.

Hal ini disampaikan Rifki menanggapi wafatnya jurnalis senior Willy Dreeskandar pada Kamis (26/3/2020) dengan status PDP Corona.

Sebelum meninggal, eks pendiri pemimpi Tabloid MotorPlus sempat membagikan unggahan lewat akun Twitter pribadinya, @WillyF16. Dalam unggahannya tersebut, Willy membalas cuitan Presiden Joko Widodo terkait sulitnya mendapat penanganan di Rumah Sakit rujukan yakni RSUD Kabupaten Tangerang.

Sontak cuitan Willy tersebut menjadi viral karena akun Twitter Jokowi tak menggubris cuitan Willy. Apalagi tak lama kemudian, Willy dinyatakan meninggal dunia.

Baca Juga: Pulang Pesantren dari Madura, Bocah 12 Tahun Berstatus PDP Meninggal Dunia

Rifki awalnya menjelaskan kronologi saat mendiang Willy dibawa ke RSUD Tangerang.

"Perkenankan kami menjelaskan kronologis pelayanan terhadap Tuan W.D. sebagai berikut, pasien datang pada hari Jumat tanggal 20 Maret 2020 jam 18.00 ke IGD RSU Kabupaten Tangerang, dengan rujukan lepas dari salah satu RS swasta dengan diagnosis kerja Pneumonia e.c. suspek viral infection d.d. Covid-19," kata Humas RSUD Kabupaten Tangerang, Dr. Mohamad Rifki saat dihubungi Suara.com, Kamis (2/4/2020).

Menurutnya, pasien Willy diterima dan ditangani di ruang transit khusus PDP oleh dokter jaga IGD. Kondisi pasien sadar penuh dan hemodinamik stabil. Kemudian pasien dikonsuktasikan ke dokter spesialis penyakit dalam dan hasilnya Willy dinyatakan berstatus PDP indikasi rawat inap.

"Pasien sudah diedukasi untuk menunggu petugas menyiapkan ruang isolasi tempat pasien akan dirawat. Pada saat ruang rawat inap isolasi sudah siap jam 22.45 wib, petugas akan memindahkan pasien tersebut. Akan tetapi pasien sudah tidak ada di tempat," kata dia.

Rifki menambahkan, setelah itu petugas menghubungi pasien melalui telepon, dan tersambung, disarankan untuk kembali ke RSU Kabupaten Tangerang, akan tetapi pasien tidak kembali.

Baca Juga: Dinyatakan Sembuh, PDP yang Positif COVID-19 Ini Sempat Mau Kabur dari RS

"Informasi yang diperoleh, pasien sudah dirawat di salah satu RS swasta, pada malam itu juga. Demikian penjelasan kami, untuk klarifikasi berita yang sudah beredar," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI