"Saya lebih suka dibenci daripada wargaku mati," katanya.
Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengumumkan keadaan darurat pada 20 Maret, meminta semua kantor dan tempat hiburan untuk tetap tutup selama setidaknya dua minggu.
Propinsi Aceh bahkan sudah terlebih dahulu melarang orang asing masuk ke sana.
Mengingat banyak sumber penghidupan warga Indonesia bersifat informal dan tidak dapat dilakukan dari rumah, Presiden Jokowi menekankan penerapan jarak fisik lebih tepat dibandingkan 'lockdown'.
Baca Juga: Tekan Penyebaran Virus Corona, Servis Truk Bisa Digarap di Rumah
"Setiap negara memiliki karakter berbeda, memiliki budaya berbeda, memiliki tingkat kedisiplinan berbeda," kata Presiden Jokowi.