Suara.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte memperingatkan warga yang melanggar aturan lockdown di tengah wabah virus corona atau Covid-19 untuk tetap patuh.
Bahkan secara tegas, ia mengaku tak segan-segan meminta aparat berwajib menembak mati warga yang melanggar aturan lockdown dan membayakan para petugas medis.
Dalam pidato yang disiarkan di stasiun televisi Rabu (3/2/2020), Duterte menyampaikan, mestinya warga Filipina saling bekerja sama dan mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah selama lockdown.
Pasalnya, pihak berwenang telah berupaya memutus mata rantai penyebaran virus corona supaya tidak berdampak semakin fatal.
Baca Juga: Rusia Uji Coba Vaksin Penangkal Virus Corona
"Keadaan ini menjadi semakin buruk. Jadi sekali lagi saya beritahukan, ini masalah serius jadi kalian harus mendengarkan," ujar Duterte seperti dialihbahasakan dari Reuters, Kamis (4/2)
Ia juga menegaskan, bagi warga yang bersikukuh tetap melanggar aturan lockdown, terancam hukuman mati.
"Perintah saya kepada pihak polisi dan militer, jika yang membuat masalah dan membahayakan nyawa kalian, tembak mereka sampai mati," kata Duterte.
"Apa perintah itu bisa dipahami? Mati. Kalau menyebabkan masalah, saya akan mengubur kalian," lanjutnya lagi.
Peringatan keras dari Duterte ini muncul setelah warga miskin di Manila melakukan protes karena mengklaim belum menerima bantuan makanan dari pemerintah.
Baca Juga: Soal SE Pembatasan Transportasi, Pemprov DKI: Kita Sudah Terapkan Duluan
Mereka juga menyerukan kemarahan komunitas medis perihal stigma sosial dan segala bentuk diskrimansi yang diterima para pekerja di rumah sakit selama menangani pasien virus corona.
Sementara itu, sejauh ini Filipina telah mengonfirmasi 2.311 kasus positif di mana 96 orang dari jumlah tersebut dinyatakan meninggal dunia.