Judy tampak kehilangan harapan. "Siapa sajalah yang kenal." Judy terus berupaya meminta bantuan temannya.
Bahkan Judy mengaku untuk buang air kecil pun dia sangat susah dan tak ada perawat yang melayani.
Lebih lanjut, dalam tulisan itu Judi merasa dibiarkan saja oleh pihak RS.
"Saya dibiarkan saja." Cerita Judy.
Baca Juga: Dana Jumbo Rp 405 Triliun Buat Lawan Corona, Duitnya dari Mana?
Harapannya untuk sembuh sangat tinggi, namun diduga buruknya pelayanan di RSUD membuat pria berusia 47 tahun itu meregang nyawa dalam ketidakpastian.
"Coba bayangkan kalau kamu dibeginiin, atau orang lain, gimana perasaan kamu." Judy terus meminta pertolongan temannya.
Tapi temannya tampak tak bisa berbuat banyak. Judy kemudian meninggal dunia pada 30 Maret, pukul 01.45 dini hari.
Empat jam kemudian, jasad Judy dikuburkan di Sei Temiang. Tubuhnya dibungkus plastik atau di-wrapping sesuai dengan standar kesehatan. Tidak seorang pun keluarga yang mengantar kecuali petugas pemakaman.
Judy dinyatakan positif corona pada 23 Maret 2020 lalu. Ia diduga terkena dari cluster Jakarta. Judy menjadi pasien 03 yang positif corona di Batam.
Baca Juga: Mulia, Bintang Persib Putri Lelang Jersey untuk Perangi Virus Corona
Judy di kalangan pengusaha galangan kapal memang cukup dikenal. Rata-rata pengusaha galangan kapal mengenal pria berusia 47 tahun tersebut.