Awas, Rayakan April Mop Saat Pandemi Corona Bisa Dituntut Penjara

Rabu, 01 April 2020 | 19:02 WIB
Awas, Rayakan April Mop Saat Pandemi Corona Bisa Dituntut Penjara
April Mop, hari ketika dunia merayakan lelucon dan canda, diperingati setiap 1 April setiap tahun (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - April Fool Day atau April Mop tahun ini mungkin bukanlah saat yang tepat untuk menciptakan lelucon. Pandemi telah mengubah orang-orang menjadi lebih sensitif atas rasa humor mereka.

Setiap tanggal 1 April biasanya banyak orang membuat prank dan lelucon. Namun, kini pemerintah di beberapa daerah memperingatkan soal perayaan April Fools ini. Sebab, dunia tengah prihatin dengan adanya pandemi virus corona.

Menyadur dari AFP, beberapa perusahaan yang biasa merayakan April Fool tahun ini memutuskan untuk tak mengeluarkan prank.

Seperti Google yang biasa merayakan April Fool setiap tahunnya. Tahun ini mereka absen untuk membuat lelucon.

Baca Juga: Pegawai Kementerian Agama Positif Corona, Semua ASN Langsung Diminta WFH

"Mereka tak akan membuat lelucon April Fool untuk menghormati semua orang yang memerangi pandemi covid-19," bunyi sebuah pernyataan dari email yang diperoleh Business Insider.

Negara seperti Taiwan bahkan mengatur langsung bagaimana perayaan April Mop dilarang karena rentan akan desas-desus palsu mengenai virus corona.

Mereka memberlakukan hukuman tiga tahun penjara dan denda sebesar 3 juta Dolar Taiwan jika seseorang kedapatan menyebarkan desas-desus palsu soal virus corona sebagai bahan bercandaan.

"Pada Hari April Mop, kita dapat menggunakan selera humor kita seperlunya, tetapi kita tidak boleh membaut lelucon tentang pandemi untuk menghindari pelanggaran hukum," tulis Presiden Tsai Ing-wen melalui Facebook-nya.

"Aku harap semua orang tidak hanya lucu, tetapi juga lucu dan sehat," imbuhnya.

Baca Juga: Sukses Mandiri, Pasangan Ini Coba Cerita Lewat Bisnis Uda dan Uni

Kementerian kesehatan Taiwan menggunakan 'juru bicara' resmi bernama Zongchai untuk memuat pernyataan publik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI