LIPI: Corona di Feses dan Limbah Rumah Tangga Belum Tentu Menular ke Orang

Rabu, 01 April 2020 | 18:18 WIB
LIPI: Corona di Feses dan Limbah Rumah Tangga Belum Tentu Menular ke Orang
Ilustrasi virus. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa peneliti di luar negeri menemukan adanya virus Sars-Cov-2 pada feses dan pembuangan air limbah rumah tangga.

Menanggapi hal tersebut, Peneliti Mikrobiologi dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Sugiyono Saputra meminta masyarakat tidak terlalu khawatir.

Sugiyono menuturkan, pada penelitian yang dilakukan di China menyatakan kalau Sars-Cov-2 terdeteksi pada feses dan anal swab pasien Covid-19.

Kemudian studi di Singapura juga menyatakan adanya kontaminasi Sars-Cov-2 pada benda-benda di toilet yang kemungkinan berasal dari feses penderita Covid-19.

Baca Juga: Pegawai Kementerian Agama Positif Corona, Semua ASN Langsung Diminta WFH

Lain lagi di Belanda, ada penelitian yang menemukan deteksi penyakit infeksi bisa dilakukan melalui limbah rumah tangga.

Pendeteksian tersebut memungkinan untuk mengetahui penyebaran secara cepat sebelum penderitanya sendiri terdeteksi.

"Sebetulnya studi tentang adanya Sars-Cov-2 pada feses bukan hal yang baru," kata Sugiyono saat dihubungi Suara.com, Rabu (4/1/2020).

Merujuk beragam penelitian itu, Sugiyono meminta masyarakat tidak perlu begitu khawatir karena resikonya lebih kecil.

Sebab, kata dia, sebelum Covid-19 menjadi pandemi di ratusan negara, limbah rumah tangga memang sudah berbahaya lantaran mengandung bakteri.

Baca Juga: Banyak Pasien Virus Corona Covid-19 Butuh Ventilator, Apa Fungsinya?

"Akan tetapi, setelah dilakukan pengolahan limbah, risiko penyakit yang ditimbulkannya akan menjadi sangat kecil," ujarnya.

Sugiyono juga memberikan catatan, apabila Covid-19 terdeteksi pada feses, maka belum dipastikan bisa menularkan ke orang yang dalam kondisi sehat seperti yang sudah diungkapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Karena yang paling utama, penularan itu melalui kontak langsung dengan penderita yakni melalui droplet saluran pernapasan.

Untuk diketahui, Para peneliti di Belanda berhasil menemukan virus corona di sistem pembuangan limbah sebuah kota sebelum pemerintah kota tersebut melaporkan adanya warga yang menderita Covid-19, demikian dilaporkan Bloomberg, Selasa(31/3/2020).

Temuan ini, jelas para peneliti, bisa membantu pengembangan sistem deteksi dan peringatan dini untuk mewaspadai wabah seperti Covid-19 di masa depan.

Virus Sars-Cov-2 yang menyebabkan Covid-19 biasa ditemukan di feses orang yang terinfeksi. Meski sistem pembuangan di perkotaan kecil kemungkinannya menjadi tempat penularan Covid-19, dengan semakin banyaknya orang yang terinfeksi virus tersebut maka sistem pembuangan bisa menjadi tempat yang tepat untuk mendeteksinya sejak dini.

Gertjan Medema, peneliti dari Institut Riset Air KWR di Nieuwegein, pada Senin (30/3/2020) mengatakan mereka berhasil menemukan materi genetik virus corona di pusat pengelolaan limbah rumah tangga Amersfoort pada 5 Maret 2020, sebelum kasus Covid-19 ditemukan di kota yang berjarak 50 km dari Amsterdam itu.

Belanda sendiri mengumumkan kasus Covid-19 pertama pada 27 Februari dan menemukan sejumlah petugas medis jatuh sakit di kawasan bagian selatan negeri itu karena tertular virus corona beberapa hari kemudian yang mengindikasikan bahwa virus tersebut sudah menyebar.

Medema mengatakan bahwa deteksi virus corona di sistem pembuangan limbah bisa melengkapi "pemantauan klinis yang kini sedang berlangsung, tetapi hanya terbatas pada pasien Covid-19 yang menunjukkan gejala-gejala parah."

Ia mengklaim bahwa penelitian mereka adalah pertama yang berhasil menemukan Sars-Cov-2 di sistem pembuangan limbah rumah tangga.

REKOMENDASI

TERKINI