15 Jasad per Hari, Curhat Penggali Kubur Corona Kewalahan hingga Ketakutan

Rabu, 01 April 2020 | 13:05 WIB
15 Jasad per Hari, Curhat Penggali Kubur Corona Kewalahan hingga Ketakutan
Pemakaman jenazah virus corona di TPU Pondok Ranggon, Jaktim. (Suara.com/Bagaskara Isdiansyah).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jenazah korban meninggal karena virus corona jenis baru COVID-19 terus menerus dimakamkan. Hal itu seperti terlihat di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur pada Rabu (1/4/2020).

Namun cerita pilu keluh kesah datang dari petugas yang melakukan proses pemakaman jenazah COVID-19. Tak banyak yang tahu bahwa petugas pengubur jenazah COVID-19 ini juga mempunyai cerita yang cukup menyentuh.

Seperti Nali (45) salah satu petugas pengubur jenazah COVID-19 dari Dinas Kehutanan Jakarta Timur mengaku mulai kewalahan membantu proses pemakaman jenazah COVID-19 di TPU Pondok Ranggon.

"Dari 2 minggu yang lalu (mulai mengubur korban). Banyak sih (nguburin) udah dua minggu ini. Biasanya cuma ngubur 2 (jenazah)," kata Nali ditemui di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Rabu (1/4/2020).

Baca Juga: TPU Bedahan Depok Jadi Pemakaman Jasad Pasien Corona, Warga: Kami Resah

Nali (45), penggali kubur jenazah virus Corona di TPU Pondok Ranggon, Jaktim. (Bagaskara Isdiansyah)
Nali (45), penggali kubur jenazah virus Corona di TPU Pondok Ranggon, Jaktim. (Bagaskara Isdiansyah)

Nali mengatakan, bahwa jenazah korban COVID-19 mulai datang secara terus menerus dalam kurun waktu dua minggu terakhir.

Bahkan menurut Nali, dalam dua minggu terakhir ini saja dirinya bisa menguburkan jenazah korban COVID-19 lebih dari 10 jenazah perharinya.

"9 pak (jenazah hari ini), 10 ini sama barusan. Nanti 8 (jenazah) lagi dateng," kata dia.

"Sehari malah bisa 15 (jenazah dikuburkan) 2 minggu ke sini ramainya. Dari minggu lalu sampai minggu ini," sambungnya.

Kendati begitu, Nali dan kawan-kawan yang lain mengaku senantiasa semangat melakukan tugasnya melakukan proses pemakaman jenazah korban COVID-19. Hal itu dilakukan dengan dalih tuntutan tugas.

Baca Juga: Rapid Test Pakai Serum, Pemprov Klaim Alatnya Lebih Baik Deteksi Corona

"Takut sih pak, takut mah takut. Tapi tugas bagaimana?" (Bagaskara Isdiansyah).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI