Buka Posko Pengaduan, YLKI Terima Keluhan Terkait Pandemi Covid-19

Rabu, 01 April 2020 | 11:39 WIB
Buka Posko Pengaduan, YLKI Terima Keluhan Terkait Pandemi Covid-19
Logo Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) membuka posko pengaduan bagi masyarakat yang memiliki keluhan di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19. Hal itu dilakukan YLKI lantaran mendengar beragam keluhan masyarakat di berbagai aspek pelayanan.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengamati pandemi Covid-19 bukan hanya meluluhlantahkan pelayanan kesehatan, namun juga terasa dampaknya terhadap perokonomian hingga ke level mikro.

Tulus mengatakan salah satu keluhan yang diterima YLKI yakni sulitnya masyarakat memperoleh alat kesehatan seperti masker, hand sanitizer, hingga produk multi vitamin yang diperlukan di tengah pandemi Covid-19.

Seandainya barang-barang tersebut ada, harga yang ditawarkan pun selangit bahkan tidak sedikit ada penipu yang memanfaatkan kesempatan kelangkaan alat-alat kesehatan tersebut. Para tenaga kesehatan juga memiliki keluhan di mana stok Alat Pelindung Diri (APD) yang ada semakin minim.

Baca Juga: Siswa Muslim 13 Tahun Jadi Korban Tewas Termuda Akibat Corona di Inggris

"Pengaduan masalah alat-alat kesehatan meliputi ketersediaan barang, harga yang tidak wajar, produk substandar, dan bahkan dugaan persaingan usaha tidak sehat,"kata Tulus dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/4/2020).

Selain itu, masyarakat juga mengadu lantaran sulitnya mengakses pelayanan rumah sakit baik untuk pelayanan Covid-19 ataupun pelayanan reguler. Banyak calon pasien yang telantar di RS, karena pelayanan RS terfokus/terkuras untuk pelayanan pasien yang berhubungan dengan Covid-19.

Kemudian keluhan lainnya datang dari masyarakat yang sulit melakukan refund atau bahkan membatalkan tiket pesawat. Bagi yang ingin membatalkan pesanan kamar hotel juga merasa kesulitan.

"Saat wabah seperti ini, seharusnya managemen OTA mempunyai urgent respons yang memadai, bukan malah mempersulit konsumen, apalagi mengenakan biaya administrasi atau bahkan memotong uang konsumen," ujarnya.

Di tengah pandemi Covid-19 ini, pemerintah pun menginstruksikan masyarakat untuk menerapkan bekerja dari rumah atau Work From Home. Sambungan internet menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk tetap bisa bekerja.

Baca Juga: Virus Corona Terus Menyebar di Afrika, Kasus Positif Bertambah

Akan tetapi, masyarakat ada yang mengadu terkait lambatnya akses internet. Bahkan di sejumlah lokasi ditemukan pelayanan internet mengalami down karena banyaknya masyarakat yang menggunakan internet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI