Suara.com - Ikatan Alumni Departemen Matematika Universitas Indonesia membuat perhitungan matematis mengenai puncak penyebaran wabah virus corona Covid-19 di Indonesia, dan kapan bisa berakhir.
Perhitungan tersebut tertuang dalam dokumen yang disebarkan melalui Instagram resmi Alumni Departemen Matematika UI, Senin (30/3/2020).
Pada dokumen itu tertulis, pandemi Covid-19 di Indonesia akan mencapai puncaknya pada 16 April dan mereda bulan Mei dan Juni. Sementara penambahan kasus sekitar 546 positif baru.
Namun, perkiraan tersebut hanya akan terjadi jika per tanggal 1 April ada pemberlakukan kebijakan strategis dari pemerintah.
Baca Juga: Suasana Haru Warnai Rumah Duka Bob Hasan
Kebijakan tersebut juga harus didukung oleh kedisiplinan masyarakat dalam mengimplementasikan physical distancing.
Apabila kebijakan strategis dan kedisiplinan warga terwujud per 1 April 2020, maka akumulasi kasus baru positif akan mencapai 17.000 kasus. Sementara pandemi akan berakhir pada akhir Mei hingga awal Juni 2020.
Namun, jika kebijakan kurang tegas dan tak strategis, plus masyarakat tidak disiplin, maka penyebaran wabah akan semakin buruk.
Skenario paling buruk adalah, puncak pandemi baru akan terjadi tanggal 2 Mei dengan tambahan 1.490 kasus baru.
Jika diakumulasikan, maka kasus yang terjadi bisa mencapai 60.000 dan pandemi baru berakhir akhir Juni atau Juli.
Baca Juga: Bosch Kembangkan Rapid Test Kit Covid-19
Perkiraan terburuk terjadi jika tidak ada kebijakan tegas sama sekali per 1 April 2020. Apabila hal tersebut yang terjadi, maka puncak pandemi baru jatuh pada tanggal 4 Juni dengan 11.318 kasus baru.
Kalau diakumulasikan, maka kasus positif virus corona akan mencapai angka ratusan ribu, di mana pandemi baru berakhir akhir Agustus hingga awal September.
Jika dilihat dari ketiga perhitungan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan pemerintah dan kedisiplinan masyarakat sangat menentukan.
Berdasarkan data, 1 orang positif Covid-19 bisa menularkan 2-3 orang baru. Dengan begitu, jumlah penduduk terinfeksi bisa mencapai ribuan orang.
"Inilah mengapa implementasi physical distancing harus disiplin dilakukan dan sebaiknya penduduk di zona merah tidak mudik untuk meminimalisir risiko penularan besar-besaran ke daerah lain yang belum terjangkit," tulis pihak Alumni Depatremen Matematika UI.
"Hal ini akan sangat berpengaruh dalam akumulasi kasus positif Covid-19," tambahnya.
Per Selasa (31/3/2020), pemerintah telah menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBS). Apabila kebijakan tersebut bisa terlaksana dengan baik, maka kemungkinan perhitungan pertama yang akan terjadi.
Perhitungan puncak wabah Covid-19 disusun oleh Barry Mikhael Cavin, Rahmat Al Kafi, Yoshua Yonatan Hamonangan, dan Imanuel M. Rustijono melalui Ikatan Alumni Departemen Matematika UI.