Prediksi Alumni Matematika UI: Puncak Wabah Corona 16 April, Berakhir Juni

Selasa, 31 Maret 2020 | 20:14 WIB
Prediksi Alumni Matematika UI: Puncak Wabah Corona 16 April, Berakhir Juni
Ilustrasi. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ikatan Alumni Departemen Matematika Universitas Indonesia membuat perhitungan matematis mengenai puncak penyebaran wabah virus corona Covid-19 di Indonesia, dan kapan bisa berakhir.

Perhitungan tersebut tertuang dalam dokumen yang disebarkan melalui Instagram resmi Alumni Departemen Matematika UI, Senin (30/3/2020).

Pada dokumen itu tertulis, pandemi Covid-19 di Indonesia akan mencapai puncaknya pada 16 April dan mereda bulan Mei dan Juni. Sementara penambahan kasus sekitar 546 positif baru.

Namun, perkiraan tersebut hanya akan terjadi jika per tanggal 1 April ada pemberlakukan kebijakan strategis dari pemerintah.

Baca Juga: Suasana Haru Warnai Rumah Duka Bob Hasan

Perhitungan matematis kapan corona berakhir (instagram/ilunimathui)
Perhitungan matematis kapan corona berakhir (instagram/ilunimathui)

Kebijakan tersebut juga harus didukung oleh kedisiplinan masyarakat dalam mengimplementasikan physical distancing.

Apabila kebijakan strategis dan kedisiplinan warga terwujud per 1 April 2020, maka akumulasi kasus baru positif akan mencapai 17.000 kasus. Sementara pandemi akan berakhir pada akhir Mei hingga awal Juni 2020.

Namun, jika kebijakan kurang tegas dan tak strategis, plus masyarakat  tidak disiplin, maka penyebaran wabah akan semakin buruk.

Skenario paling buruk adalah, puncak pandemi baru akan terjadi tanggal 2 Mei dengan tambahan 1.490 kasus baru.

Jika diakumulasikan, maka kasus yang terjadi bisa mencapai 60.000 dan pandemi baru berakhir akhir Juni atau Juli.

Baca Juga: Bosch Kembangkan Rapid Test Kit Covid-19

Perkiraan terburuk terjadi jika tidak ada kebijakan tegas sama sekali per 1 April 2020. Apabila hal tersebut yang terjadi, maka puncak pandemi baru jatuh pada tanggal 4 Juni dengan 11.318 kasus baru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI