Suara.com - Seorang pasien corona atau Covid-19 di Sarawak, Malaysia, dituding berbohong saat diperiksa. Buntutnya, 10 tenaga medis terancam kena infeksi.
Pernyataan itu disampaikan menteri dalam negeri dan rumah tangga negara bagian Sarawak di jejaring sosial Facebook seperti dikutip Suara.com dari laman World of Buzz, Selasa (31/3/2020).
Dalam unggahannya, menteri Sarawak memanggil warga-warganya yang masih juga berbohong kepada tenaga medis terkait kondisi kesehatan mereka.
"Sangat sedih menerima pesan dari kolega tenaga medis yang berada di garda depan untuk melayani Anda. Tapi gara-gara beberapa orang tak bertanggung jawab, mereka terancam infeksi Covid-19. Jika mereka terinfeksi, siapa yang nanti merawat Anda? #DontRiskLife," ujar menteri Sarawak dalam unggahan tersebut.
Baca Juga: Cegah Corona, Anies Buat Sistem Belanja Online di Pasar
Di unggahan Facebook miliknya, menteri Sarawak membagikan hasil bidik layar dari percakapan di aplikasi pesan singkat WhatsApp dengan salah seorang tenaga medis.
Dalam percakapan itu, si tenaga medis menghadapi seorang pasien yang berbohong tentang tes negatif Covid-19. Buntutnya, 10 rekan sesama petugas medis mesti menjalani tes swab.
Bukan cuma itu, gara-gara pasien bandel tersebut, hingga kekinian belum diketahui kapan para tenaga medis tersebut bisa kembali bekerja hingga dinyatakan bebas dari infeksi virus corona.
Petugas medis menyebut pasien tersebut sebagai 'super spreader' atau orang yang dinilai mampu menularkan virus secara cepat dan masif.
Sepuluh mungkin bukan jumlah yang besar, namun ini menjadi kerugian sangat signifikan ketika rumah sakit menghadapi kekurangan tenaga medis di tengah meningkatnya jumlah kasus Covid-19.
Baca Juga: Terharu, Cerita Nenek-nenek Sembuh dari Virus Corona di Surabaya
Menurut Sin Chew Daily, tangkapan layar terpisah mengungkapkan bahwa orang-orang yang terbang dari negara-negara yang berisiko tinggi secara langsung tidak mematuhi perintah karantina untuk tinggal di rumah.