Suara.com - Kementerian Pengembangan Wanita, Keluarga dan Masyarakat (KPWKM) Malaysia menjadi sorotan publik, karena publikasi yang dianggap menjadikan wanita sebagai objek.
Saran dari kementrian yang diunggah di media sosial tersebut menuai protes dari banyak kalangan.
Dialihbahasakan dari Malaymail, Selasa (31/3/2020), pihak kementerian mengunggah poster di akun media sosial resmi mereka di Instagram dan Facebook.
Dalam salah satu poster, kementerian memberikan tips bagi para wanita atau seorang ibu yang bekerja di rumah akibat merebaknya virus corona.
Baca Juga: Tujuh Provinsi dan 41 Kabupaten/Kota di Indonesia Siaga Darurat Covid-19
KPWKM menekankan pentingnya menjaga penampilan meski bekerja di rumah. Wanita pekerja dari rumah disarankan tetap berhias diri dan mengenakan pakaian kerja meski ia bekerja dari rumah.
Dalam poster lainnya, KPWKM berbagi cara mengedukasi pasangan dalam melakukan pembagian pekerjaan rumah tangga.
Untuk mencegah pertengkaran, para istri disarankan menggunakan nada mirip tokoh Doraeman sembari cekikikan manja.
Tak hanya itu, KPWKM juga menyarankan agar para istri tidak bersikap sarkastik terhadap pasangan mereka yang tidak membantu pekerjaan rumah.
Poster tersebut menyedot perhatian publik. Banyak orang yang menyayangkan sikap kementerian dalam merespons permasalahan keluarga dengan cara yang tidak tepat.
Baca Juga: Bahaya Semprot Disinfektan ke Tubuh, Pengendara ini Tunjukkan Dampaknya
Pengacara sekaligus aktivis Honey Tan mengkritik Menteri Perempuan, Keluarga dan Pengembangan Masyarakat Malaysia Datuk Seri Rina Harun. Ia tak habis pikir KPWKM mengeluarkan saran yang aneh saat pandemi virus corona.
"Oh Tuhan! Inikah Rina, Menteri Perempuan, Keluarga dan Pengembangan Masyarakat kita berpikir hal itu penting selama lockdown #Covid19? Tidak ada tips menghadapi kekerasan rumah tangga?" kata Honey Tan melalui akun Twitter miliknya @honeyean.
Kritik juga disampaikan oleh All Women's Action Society (Awam). Mereka menyebut saran-saran dari KPWKM menjadikan wanita sebagai objek.
Mereka menegaskan bahwa wanita adalah manusia, memiliki hak untuk memakai riasan wajah tanpa tekanan dari siapapun. Memperhatikan penampilan saat bekerja di rumah dalam situasi lockdown sama sekali tidak diperlukan.
"Hentikan pesan seksis ini @KPWKM dan fokus pada #kekerasanrumahtangga yang berisiko lebih tinggi saat ini," cuit Awam.
Sementara itu, anggota parlemen Setiawangsa Niz Nazmi Nik Ahmad mengaku heran dengan pesan yang disampaikan oleh KPWKM. Ia mengaku bingung dengan saran dari KPWKM yang meminta para wanita meniru nada suara tokoh Doraemon.
"Prioritas Kementerian Wanita selama #Covid19Malaysia adalah memberitahu wanita menggunakan nada Doraemon? (Apa-apaan itu?)" ungkapnya.
Dari penelusuran Suara.com, hingga Selasa sore poster-poster tersebut masih bisa diakses melalui akun media sosial resmi KPWKM.