"Oh Tuhan! Inikah Rina, Menteri Perempuan, Keluarga dan Pengembangan Masyarakat kita berpikir hal itu penting selama lockdown #Covid19? Tidak ada tips menghadapi kekerasan rumah tangga?" kata Honey Tan melalui akun Twitter miliknya @honeyean.
Kritik juga disampaikan oleh All Women's Action Society (Awam). Mereka menyebut saran-saran dari KPWKM menjadikan wanita sebagai objek.
Mereka menegaskan bahwa wanita adalah manusia, memiliki hak untuk memakai riasan wajah tanpa tekanan dari siapapun. Memperhatikan penampilan saat bekerja di rumah dalam situasi lockdown sama sekali tidak diperlukan.
"Hentikan pesan seksis ini @KPWKM dan fokus pada #kekerasanrumahtangga yang berisiko lebih tinggi saat ini," cuit Awam.
Baca Juga: Tujuh Provinsi dan 41 Kabupaten/Kota di Indonesia Siaga Darurat Covid-19
Sementara itu, anggota parlemen Setiawangsa Niz Nazmi Nik Ahmad mengaku heran dengan pesan yang disampaikan oleh KPWKM. Ia mengaku bingung dengan saran dari KPWKM yang meminta para wanita meniru nada suara tokoh Doraemon.
"Prioritas Kementerian Wanita selama #Covid19Malaysia adalah memberitahu wanita menggunakan nada Doraemon? (Apa-apaan itu?)" ungkapnya.
Dari penelusuran Suara.com, hingga Selasa sore poster-poster tersebut masih bisa diakses melalui akun media sosial resmi KPWKM.