Myanmar Laporkan Kematian Perdana Akibat Corona, Pasien Idap Kanker Hidung

Selasa, 31 Maret 2020 | 15:24 WIB
Myanmar Laporkan Kematian Perdana Akibat Corona, Pasien Idap Kanker Hidung
ilustrasi virus corona
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Otoritas Myanmar melaporkan kematian perdana akibat virus corona baru Covid-19. Pasien meninggal adalah pria berusia 69 tahun yang baru pulang melakukan pengobatan dari Australia.

Dialihbahasakan dari Channel News Asia, Selasa (31/3/2020), sebelum kembali ke Yangon, Myanmar, pria yang menderita kanker hidung ini melakukan transit di Singapura.

Ia sempat tinggal selama empat hari di Singapura, demikian diungkap oleh Kementerian Kesehatan Myanmar.

Lelaki lansia itu tiba di Myanmar pada 14 Maret 2020 setelah melakukan perjalanan dari Australia dan Singapura.

Baca Juga: Intelektual NU: Gubernur DKI dan Pemerintah Pusat Tak Akur Tangani Covid-19

Empat hari kemudian, tepatnya 18 Maret 2020 ia mengalami gejala dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Yangon pada 25 Maret.

Selang sehari, pria itu dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Ia dinyatakan meninggal pada Selasa sekitar pukul 7.30 waktu setempat di Rumah Sakit War Bar Gyi, Yangon setelah menjalani isolasi selama lima hari.

Sekretaris Tetap Kementerian Kesehatan dan Olahraga Myanmar Thar Tun Kyaw menegaskan, pemerintah telah memberlakukan pembatasan perjalanan ketat.

Pemerintah juga telah melarang penerbangan komersial internasional di semua bandara di Myanmar sejak Minggu (29/3/2020) guna mencegah penyebaran virus corona.

Meski demikian, virus corona bisa saja masuk ke negara itu melalui perbatasan darat sebelum 23 Maret, dimana pemerintah mengumumkan adanya dua kasus positif corona pertama.

Baca Juga: Arti Darurat Sipil, Pembatasan Sosial Berskala Besar, dan Istilah Lainnya

Merujuk pada data Worldometer, jumlah kasus corona di dunia per Senin (30/3/2020) telah terkonfirmai sebanyak 785.807 kasus. Jumlah pasien meninggal sebanyak 37.820 orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI