Suara.com - Kepala Terminal Kampung Rambutan, Made Jhoni menyebut perantau yang ingin meninggalkan Jakarta di stasiun Kampung Rambutan di tengah wabah pandemi covid-19 semakin menurun per harinya.
Menurut data disampaikan oleh Made, bahwa pemudik yang ingin meninggalkan Jakarta sebelum adanya pandemi covid-19, untuk per- harinya bisa mencapai 2.500 pemudik perhari.
"Per hari, normal ya sebelum ada wabah (virus corona) itu bisa mencapai 2.500 pemudik," ungkap Made dihubungi, Suara.com, Selasa (31/3/2020).
Made menyebut semenjak wabah pandemi covid-19, di Indonesia semakin mewabah. Jumlah pemudik keluar Jakarta pun juga semakin terus menurun.
Baca Juga: Mudik Tetap Dilakukan, Luhut Prediksi Orang Meninggal Akan Bertambah
"Kalau keluar Jakarta ada. Tapi, turun mas. Kalau sekarang, semenjak mulai ada wabah dari data Senin kemarin. Hanya 900-an pemudik," ujar Made
Made pun tak dapat memperkirakan jumlah data pemudik yang meninggalkan Jakarta di tengah wabah covid-19, lebih banyak perantau daerah mana untuk tujuannya pulang kampung.
Menurut Made, semuan daerah pemudik saat ini sama saja, tak ada yang lebih banyak tujuannya ke daerah tertentu.
"Nggak ada paling banyak sama. Pemudik ke Jawa ada, terus jawa barat ada, ke sumatera juga ada. Tapi semuanya turun sih pemudik yah," tutup Made
Untuk diketahui, Salah satunya kebijakan pemerintah pusat untuk memutus mata rantai penyebaran pandemi covid-19 ditengah masyarakat dengan meminta kepada sejumlah perantau diluar Jakarta untuk sementara tidak pulang kampung.
Baca Juga: Mudik di Tengah Wabah Covid-19, Ada Usulan Pakai Mobil Pribadi
Langkah Pemerintah Pusat, juga terus digaungkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta maupun sejumlah kepala daerah lain. Agar perantau yang berada di Jakarta untuk sementara tidak mudik.