Suara.com - Kasat Lantas Polres Metro Tenggerang Kota AKBP Agung Pitoyo menyamapaikan akan melakukan tes uji laboratorium terhadap darah dan rambut pengemudi Honda Brio bernama Aurelia Margaretha Yulia (25) untuk memastikan ada atau tidaknya kandungan zat psikotropika atau narkoba dalam tubuh perempuan tersebut.
Aurelia ialah tersangka penabrak pejalan kaki bernama Andre (51) hingga tewas di kawasan perumahan elit Lippo Karawaci, Kota Tangerang, pada Minggu (29/3/2020) lalu.
Agung mengatakan, dari hasil tes urine tidak ditemukan adanya kandungan zat psikotropika atau narkoba dalam tubuh Aurelia. Kendati begitu, dia mengatakan pihaknya akan melakukan tes uji laboratorium darah dan rambut yang bersangkutan.
"Urine kami cek tapi negatif. Kami akan lakukan pemeriksaan darah dan rambut untuk memastikan kembali," kata Agung saat dihubungi, Selasa (31/3/2020).
Baca Juga: Warga Lagi Takut Corona, Heboh Bule Plontos Berkeliaran Bugil di Bali
Sebelumnya, Agung mengungkapkan bahwa Aurelia mengemudi dalam keadaan mabuk. Sehingga, dalam kondisi setengah sadar dia pun menabrak Andre hingga tewas.
"Betul pengaruh alkohol kemudian dia menggunakan handphone dan dia kecepatan sangat tinggi. Di komplek perumahan smestinya kan nggak boleh di jalan perumahan mestinya dibawah 20 km/jam, ini kecepatan mungkin sekitar 60-80 km/jam," ungkapnya.
Berdasar pengakuan Aurelia, Agung menyebut yang bersangkutan mengaku sempat mengkonsumsi minuman beralkohol Soju. Hal itu juga dikuatkan dengan keterangan dari rekan Aurelia.
"Dia sudah mengakui minum Soju dikuatkan dengan teman minumnya waktu dia di rumah makan Korea. Sebelum kejadian dia minum Soju dan dia juga mengaku bhwa dia dalam keadaan waktu kejadian itu kayak nggak sadar," kata Agung.
Dalam kasus ini, Aurelia telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polres Metro Tenggerang Kota. Atas perbuatannya, wanita cantik itu dijerat Pasal 311 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara dan denda uang Rp 24 juta.
Baca Juga: Mayat Camat Dibiarkan di Tepi Jalan, Warga: Kami Tak Kenal, Takut Corona