Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi pandemi virus corona baru Civid-19 di Asia-Pasifik masih jauh dari kata selesai. Risiko penularan virus corona tidak akan hilang selama pandemi masih berlangsung.
Direktur Regional Pasifik Barat WHO Takeshi Kasai mengatakan, pandemi virus corona menjadi pertempuran jangka panjang. Pandemi ini masih lama menuju akhir.
"Biar saya perjelas. Epidemi ini jauh dari selesai di Asia dan Pasifik. Ini akan menjadi pertempuran jangka panjang. Kita butuh setiap negara memperiapkan transisi komunitas skla besar," kata Kasai dalam media briefing virtualdikutip dari Reuters, Selasa (31/3/2020).
Kasai mengingatkan kepada negara-negara yang telah mengalami penuruan kasus corona agar tidak lengah.
Baca Juga: Haedar Nashir Dorong Pemerintah Buat Kebijakan Nasional Karantina Wilayah
Sebab, virus corona bisa saja kembali menyerang hingga terjadi gelombang infeksi kedua.
Tidak ada satupun negara yang aman dari virus dari Wuhan, China tersebut. Sebab, virus tersebut pada akhirnya akan menyebar kemana-mana, kata penasihat teknis WHO Matthew Griffith.
Saat ini fokus pandemi virus corona masih berpusat di wilayah Eropa. Namun, bisa saja peningkatan kasus drastis juga akan dialami di wilayah lainnya.
Merujuk pada data Worldometer, jumlah kasus corona di dunia per Senin (30/3/2020) telah terkonfirmai sebanyak 785.807 kasus. Jumlah pasien meninggal sebanyak 37.820 orang.
Sementara itu, jumlah pasien positif corona di Indonesia telah mencapai 1.414 kasus. Jumlah pasien meninggal akibat virus corona mencapi 122 orang.
Baca Juga: Innalillahi, Ketum PB PASI dan Mantan Menperindag Bob Hasan Tutup Usia