Beda Data Korban Corona Meninggal, Warganet: Siapa yang Tidak Transparan?

Selasa, 31 Maret 2020 | 09:10 WIB
Beda Data Korban Corona Meninggal, Warganet: Siapa yang Tidak Transparan?
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali memberikan keterangan kepada pers soal penanganan virus corona Covid-19 di ibu kota pada Kamis (26/3/2020) di Balai Kota. [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Transparansi pemerintah pusat dalam merilis jumlah data corona dipertanyakan. Warganet mendapati data korban yang meninggal di Jakarta berbeda jauh dengan data nasional. 

Salah seorang pengguna Twitter bernama @podoradong mencuit soal perbedaan data tersebut. Jumlah angka antara temuan di lapangan dan data nasional sangat berbeda sehingga menimbulkan kecurigaan.

"Adakah yang aneh, sob? Jakarta menyebut 283 meninggal. Nasional menyebut 123 meninggal. Siapa yang tidak transparan?" tulisnya via Twitter.

Cuitan warganet soal perbedaan data korban meninggal akibat virus corona (Twitter).
Cuitan warganet soal perbedaan data korban meninggal akibat virus corona (Twitter).

Perbedaan jumlah data itu pun baru menyasar DKI Jakarta, belum dengan provinsi lain.

Baca Juga: Metode Latihan Mandiri Skuat Chelsea yang Santai Ala Frank Lampard

"Itu baru data Jakarta, bagaimana dengan provinsi daerah lain?" kata @podoradong.

Cuitan itu pun langsung direspon secara masif oleh warganet lain. Muncul spekulasi dari warganet yang mempertanyakan transparansi pemerintah pusat dalam merilis data korban corona.

Salah satu warganet yang merespon yaitu @gogogo_victory menjelaskan soal perbedaan angka tersebut.

"Dari link berita tersebut, 283 warga Jakarta yang meninggal belum dapat dipastikan positif corona semua karena sudah meninggal duluan. Saya rasa 283 itu gabungan dari ODP, PDP, dan yang nyata positif," tulisnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengemukakan data mengenai jumlah korban meninggal dunia yang dimakamkan sesuai protokol pemulasaran pasien COVID-19.

Baca Juga: Viral Video Surat Cinta dari Virus Corona untuk Manusia, Bikin Merenung!

Berdasarkan laporan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, korban meninggal dunia yang dimakamkan sesuai protokol pemulasaran pasien COVID-19 berjumlah 283 jasad. Jumlah ini sangat berbeda dengan data nasional yang hanya menyebutkan 122 kematian akibat corona.

"Ini menggambarkan bahwa situasi di Jakarta terkait dengan COVID-19 amat mengkhawatirkan. Karena itu saya benar-benar meminta kepada seluruh masyarakat Jakarta, jangan pandang angka ini sebagai angka statistik," kata Anies Baswedan dalam konferensi pers di Balaikota, Senin (30/3/2020).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI