Suara.com - Sebanyak 81 tenaga medis di Jakarta terkonfirmasi positif virus corona. Mereka bertugas di 30 rumah sakit di ibu kota negara tersebut.
Jumlah itu meningkat signifikan dibandingkan hari Sabtu yang tercatat sebanyak 61 orang atau naik 20 orang dalam dua hari terakhir. Jika melihat angka statistik, angka kesembuhan masih rendah jika dibandingkan jumlah kematian tiap harinya.
Jumlah pasien sembuh tetap di angka 48 orang atau tidak bertambah sejak Minggu. Sementara 76 orang meninggal dunia atau naik sembilan orang dari hari kemarin.
"Tenaga kesehatan positif 81 orang yang tersebar di 30 rumah sakit di Jakarta," ujar Ketua II Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 DKI Jakarta Catur Laswanto dalam keterangan persnya di Balaikota Jakarta, Senin (30/3/2020).
Baca Juga: Ada Wabah Virus Corona Covid-19, Kriminalitas di Indonesia Turun Drastis
Mengingat masih besarnya angka penularan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut wilayahnya sebagai episentrum di Indonesia. Maka dari itu, pemerintah bersama masyarakat harus bahu-membahu memutus rantai penularan dengan melakukan instruksi pencegahan.
"Saya meminta kepada masyarakat jangan pandang angka ini sebagai angka statistik. Itu adalah warga kita yang bulan lalu sehat dan berkegiatan, mereka punya anak punya istri dan ini semua harus kita cegah pertambahannya," kata dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan status tanggap darurat di ibu kota terkait virus corona penyebab COVID-19 akan diperpanjang hingga 19 April.
"Pembatasan tetap berjalan, karena itu status tanggap darurat diperpanjang dimana semula sampai 5 April menjadi 19 April," kata dia.
Artinya, kata dia, kegiatan bekerja dari rumah untuk jajaran pemerintahan, Polda dan Kodam dan sipil akan tetap bekerja di rumah. Selain itu, Anies mengatakan penutupan tempat-tempat wisata di ibu kota juga akan diperpanjang termasuk kegiatan belajar mengajar. (Antara)
Baca Juga: Suaranya Bergetar saat Ungkap Korban Corona, Anies: Mereka Punya Keluarga..