Suara.com - Setiap hari, jumlah kasus wabah corona atau Covid-19 di Tanah Air terus meningkat drastis.
Pandemi ini berdampak sangat besar terhadap perekonomian nasional di segala sektor, khususnya sektor informal dan warga yang penghasilan harian.
Salah satunya pekerja yang mendapatkan penghasilan dari jasa, yaitu sopir bus.
Juanaidi, sopir bus pariwisata mengungkapkan sejak virus corona merebak di Indonesia sekitar sebulan lalu banyak pelanggan yang membatalkan sewa bus.
Baca Juga: Mulai Besok, Pulau Mentawai Mengisolasi Diri untuk Cegah Wabah Corona
Karenanya, ia tidak mendapat penghasilan dari jasanya sebagai sopir, tak ada uang yang bisa dibawa pulang ke rumah untuk anak istri.
"Waktu awal-awal ramai virus corona banyak klien yang membatalkan sewa bus. Soalnya tempat-tempat wisata ditutup semua," kata Junaidi kepada Suara.com, Senin (30/3/2020).
Jun, begitu ia akrab disapa bekerja sebagai sopir Bus Pariwisata Safari Dharma Raya. PO Bus tempatnya bekerja itu sekarang tidak ada orang yang menyewa. Akibatnya ia dan rekan-rekannya sesama sopir mendadak jadi pengangguran.
Namun, lanjut Jun, apapun situasi yang terjadi 'dapur harus tetap ngebul', harus ada uang yang dibawa pulang untuk kebutuhan rumah tangganya. Melalui kenalannya yang lain, ia pun beralih menjadi sopir bus pembawa logistik.
Kini Jun menjadi sopir bus ekspedisi barang. Sebab saat ini yang masih bebas melintas di jalan dari Jakarta ke daerah cuma bus pembawa logistik, sedangkan bus angkutan umum dan pariwisata dibatasi.
Baca Juga: Pemkot Padang Berlakukan Jam Malam kepada Warganya Selama Wabah Corona
"Baru tiga hari ini saya bawa bus Sinar Express, membawa paket barang ke daerah-daerah di Jawa," ujarnya.