Jokowi Minta Pasokan Rapid Test Cukup saat Pembatasan Sosial Skala Besar

Senin, 30 Maret 2020 | 15:54 WIB
Jokowi Minta Pasokan Rapid Test Cukup saat Pembatasan Sosial Skala Besar
Presiden Joko Widodo (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo meminta pasokan alat rapid test virus corona terpenuhi selama pembatasan sosial skala besar. Selain itu juga ketersediaan PCR.

Jokowi meminta agar ketersediaan alat-alat tersebut dapat dipenuhi. Tujuannya, untuk percepatan pemeriksaan di laboratorium.

"Selain alat kesehatan saya juga meminta agar ketersedian rapid test, kemudian PCR, untuk kecepatan pemeriksaan di laboratorium," kata Jokowi dalam keterangan resmi yang disiarkan akun Youtube Sekretariat Presiden, Senin (30/3/2020).

Jokowi meminta agar alat tersebut diprioritaskan bagi para tim medis, dokter, perawat, hingga tim medis. Selain itu, alat tersebut juga harus diprioritaskan bagi masyarakat yang berstatus ODP.

Baca Juga: Anies Sudah Kirim Surat ke Jokowi, Isinya: DKI Jakarta Mau Lockdown!

"Untuk rapid test saya minta yang diberikan prioritas adalah tenaga-tenaga kesehatan berserta seluruh lingkaran keluaranya, dan khususnya yang terkena status ODP," sambungnya.

Dari laporan yang diterima Jokowi dari para gubernur, alat seperti reagen juga sangat dibutuhkan. Untuk itu, dia meminta agar pengadaan alat-alat tersebut segera dipercepat.

"Perhatikan juga tadi gubernur, banyak yang menyampaikan mengenai perangkat uji lab. Seperti reagen, PCR, VPM, semuanya meminta itu. Sehingga pengadaan untuk ini tolong diperhatikan," papar Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi juga meminta agar sistem informasi di seluruh rumah sakit rujukan virus corona benar-benar terpenuhi. Hal itu dilakukan agar proses pendaftaran pasien bisa dilayani dengan cepat.

"Termasuk ketersedian di rumah sakit darurat seperti di wisma atlet. Betul-betul sistemnya harus dibangun, sistem pendaftaran yang terintegrasi dengan online, sehingga semuanya bisa lebih cepat terlayani," tutup Jokowi.

Baca Juga: Stok APD Menipis, Jokowi Sebut Indonesia Butuh 3 Juta APD hingga Akhir Mei

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI