Stok APD Menipis, Jokowi Sebut Indonesia Butuh 3 Juta APD hingga Akhir Mei

Senin, 30 Maret 2020 | 15:37 WIB
Stok APD Menipis, Jokowi Sebut Indonesia Butuh 3 Juta APD hingga Akhir Mei
Presiden Joko Widodo berada di ruang IGD saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3). [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan persediaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk petugas medis yang menangani Covid-19 makin terbatas. Jokowi mengatakan pemerintah memerlukan sedikitnya tiga juta APD hingga akhir bulan Mei 2020.

"Laporan yang saya terima stok APD makin terbatas dan perhitungan menunjukan bahwa kita membutuhkan 3 juta APD hingga akhir Mei," kata Jokowi dalam keterangan resmi yang disiarkan akun Youtube Sekretariat Presiden, Senin (30/3/2020).

Untuk itu, Jokowi meminta agar adanya percepatan dalam hal pengadaan APD. Bahkan, dia meminta agar menggunakan produk APD dalam negeri.

"Saya minta dilakukan percepatan pengadaan untuk APD dan saya minta agar digunakan produk dalam negeri. Dari data yang saya terima ada 28 perusahaan produsen APD di negara kita," kata Jokowi.

Baca Juga: Sindiran Pedas Deddy Corbuzier ke Pemerintah Indonesia Terkait Corona

Jokowi kemudian meminta agar pihak terkait menjamin kemudahan produksi bagi para produsen APD. Bahkan, bahan baku APD dari luar negeri juga harus diberikan kemudahan untuk masuk ke Indonesia.

"Untuk mendukung produk APD saya minta diberikan kemudahan untuk bahan baku yang masuk dari impor berikan kemudahan," kata Jokowi.

Eks Gubernur DKI Jakarta ini juga meminta agar Indonesia bisa memproduksi ventilator secara mandiri.

Menurutnya, hal tersebut merupakan bagian dari percepatan pengembagan yang negara lain lakukan saat ini.

"Saya juga minta dilakukan percepatan pengembangan, ini yang mungkin negara lain juga, mengenai ventilator. Agar ini bisa juga diproduksi juga di dalam negeri," tutup Jokowi.

Baca Juga: Napi Meninggal di Penjara, Kalapas Nunukan: Gagal Pernapasan, Bukan Corona

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI